Polisi Tahan 2 Tersangka Kasus Balita Tanpa Kepala di Samarinda
Polisi menahan dua pengasuh PAUD Jannatul Athfaal di Samarinda, Marlina (26) dan Tri Suprana Yanti (52), setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus penemuan balita tanpa kepala berinisial AYG. Keduanya dinilai lalai.
Polisi menahan dua pengasuh PAUD Jannatul Athfaal di Samarinda, Marlina (26) dan Tri Suprana Yanti (52), setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus penemuan balita tanpa kepala berinisial AYG. Keduanya dinilai lalai.
"Terhitung mulai hari ini, kita lakukan penahanan (di Polresta Samarinda)," kata Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Damus Asa dalam keterangan resmi di kantornya, Rabu (22/1).
-
Siapa yang berjuang demi anak? “Pada awal kehidupan, orangtua tentu harus membesarkan anaknya, mengasuh, mengajari. Tapi, pada titik tertentu, orangtua justru harus mengajari anaknya kehidupan dengan melepaskan.”
-
Siapa yang bergantian mengasuh anak? Di sinilah peran Irfan Bachdim sebagai suami terlihat jelas. Ia tak segan untuk bergantian menggendong anak bungsu mereka yang masih membutuhkan banyak perhatian, memberikan Jennifer ruang untuk fokus pada pekerjaannya.
-
Apa yang dilakukan anak tersebut kepada ibunya? Korban bernama Sufni (74) warga Jalan Nelayan Kelurahan Sri Meranti Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru. Sedangkan pelaku Hendri (52), dan istrinya N (51). Setelah mendapat video tersebut Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra bersama anak buahnya langsung datang ke rumah pelaku.
-
Siapa yang bertugas untuk memberikan contoh dan edukasi kepada anak? Anak-anak cenderung belajar dari apa yang dilakukan orang dewasa di sekitarnya, maka orang tua terutama ayah patut memberikan contoh nyata bagaimana menghormati orang lain, baik sesama jenis maupun lawan jenis
-
Siapa yang berperan dalam mewariskan sifat-sifat tertentu kepada anak? Setiap orang memiliki dua alel untuk setiap sifat, satu dari ibu dan satu dari ayah.
-
Siapa yang menganjurkan orangtua untuk memuliakan anak? Bahkan, mendidik anak disebut merupakan anjuran Rasulullah SAW secara langsung. Rasulullah menganjurkan agar setiap orangtua mampu memuliakan keturunannya dan mendidik mereka dengan adab baik. Hal tersebut sebagaimana bunyi hadis berikut ini. “Dari sahabat Abdullah bin Abbas ra, dari Rasulullah saw bersabda, ‘Muliakanlah anak-anakmu, perbaikilah adab mereka,’” (HR Ibnu Majah)
Damus menerangkan, kedua pengasuh PAUD itu memang sedang tugas jaga di PAUD. "Sesuai SOP di PAUD, kedua tersangka sedang jadwal jaga. Ini terkait kelalaiannya," ujar Damus.
Polisi mengamankan sederetan barang bukti, seperti pakaian korban balita saat hilang, yang identik saat korban ditemukan. Termasuk hasil tes DNA, yang menyatakan balita itu benar anak kandung Bambang Sulistyo (37).
Damus tidak menampik kasus ini menjadi pertanyaan besar publik. Sebab polisi baru menetapkan tersangka, terkait kelalaian pihak PAUD. Apalagi jasad korban ditemukan tidak utuh dalam kondisi tidak berkepala.
Sehingga memang publik bertanya, dan menduga korban meninggal tidak wajar. "Apabila ada informasi temuan baru, kita akan kembangkan. Kita tidak berasumsi pada informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan," sebut Damus.
"Sesuai fakta dari hasil penyelidikan kami, keterangan saksi juga, bahwa yang bersangkutan (2 tersangka), tidak mengarah ke tindak kriminal penculikan, atau kekerasan. Semua informasi kami respons. Begitu kami telusuri, ternyata tidak benar," sebut Damus.
Damus juga menegaskan, polisi dalam waktu dekat akan meminta dokter forensik bersama-sama kembali menjelaskan soal kondisi jenazah korban. "Tidak adanya autopsi dari awal kasus ini, bukan kendala. Kami sesuai fakta di lapangan," ungkap Damus.
"Kami akan sampaikan ke kedokteran, untuk sama-sama memberikan informasi kepada masyarakat. Agar masyarakat tidak ambigu, tidak bertanya-tanya, kita akan undang dokter forensik rumah sakit," demikian Damus.
Diketahui, Minggu (8/12) lalu, jasad balita tanpa kepala, ditemukan sekira pukul 05.00 WITA di parit oleh warga Jalan P Antasari II RT 30 Samarinda. Warga itu terkejut melihat ke arah parit besar di bawah rumahnya, yang ternyata jasad balita.
Jasad itu pun dibawa ke kamar jenazah RSUD AW Syachranie, dan orang tuanya memastikan, itu jasad korban yang hilang sejak Jumat (22/11) lalu dari PAUD Jannatul Athfaal. Kepastian itu, dilihat dari pakaian yang masih melekat pada jasad balita malang itu. Pada Selasa (21/1) kemarin, 2 pengasuh PAUD ditetapkan tersangka, dan diamankan di Mapolsek Samarinda Ulu. Keduanya dijerat pasal 359 KUHP tentang Kelalaian yang mengakibatkan hilangnya nyawa orang lain.
Baca juga:
Pengakuan 2 Tersangka Kasus Balita yang Ditemukan Tanpa Kepala di Samarinda
2 Pengasuh PAUD Jadi Tersangka Kasus Balita Tanpa Kepala di Samarinda
PAUD Ditutup, Polisi Akui Mudahkan Penyelidikan Kasus Balita tanpa Kepala
Kasus Balita Tanpa Kepala di Samarinda jadi PR Polisi di Tahun 2020
Pemkot Samarinda Vakumkan PAUD Hilangnya Balita Yusuf