Polisi Tangkap Jambret Spesialis Emak-Emak di Lampung
Sebelum mengikuti korbannya, kedua pelaku yang mengendarai sepeda motor jenis matik itu memantau terlebih dahulu gerak gerik korbannya yang akan pergi mengendarai sepeda motor.
Tim Unit Operasional Reserse Kriminal Polsek Telukbetung Utara (TbU) Bandarlampung, menangkap dua tersangka pelaku jambret spesialis emak-amak atau kaum ibu pada malam hari.
Kepala Polsekta Telukbetung Utara, Komisaris Polisi Robi Bowo Wicaksono, mengatakan, kedua tersangka penjambret yang ditangkap itu Alditia (22) dan Wildan (21).
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Di mana lokasi batu lesung yang dipercaya membawa berkah di Lampung Barat? Salah satu yang terkenal adalah batu lesung di Desa Luas, Kecamatan Batu Ketulis.
-
Apa yang terjadi di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Bandung Barat? Sebagaimana diberitakan, puluhan rumah di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) diterjang longsor pada Minggu (24/3/2024) sekitar pukul 23.00 WIB.
-
Apa fungsi utama Bendungan Batutegi di Lampung? Dilansir dari situs dsdan.go.id, Bendungan Batutegi ini menjadi bendungan yang bisa multipurpose atau fungsi lebih. Bendungan tersebut digunakan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang menjadi penyedia bahan baku air minum untuk kota Lampung dan sekitarnya.
-
Apa yang unik dari Desa Sinar Bandung di Lampung? Terdapat sebuah desa unik bernama Sinar Bandung di Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Penduduk di sana 90% merupakan warga Sunda dan pendukung setia klub sepak bola Persib Bandung.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
"Keduanya warga Olok Gading, Telukbetung Utara," katanya, di Bandarlampung, dilansir Antara, Kamis (19/8).
Modus mereka, kata dia, mengikuti korbannya yang sedang mengendarai sepeda motor pada malam hari. Sebelum mengikuti korbannya, kedua pelaku yang mengendarai sepeda motor jenis matik itu memantau terlebih dahulu gerak gerik korbannya yang akan pergi mengendarai sepeda motor.
"Pengakuan tersangka, sasarannya ini emak-emak. Dibuntuti, setelah di tempat sepi dipepet dan ditarik apapun yang dibawa dan yang ada di motor itu," kata dia.
Wicaksono menjelaskan penangkapan mereka terjadi pada Rabu (18/082021). Sekitar pukul 19.05 WIB, polisi mendapat laporan masyarakat telah terjadi tindak pidana penjambretan di wilayah Hutan Kera Jalan KH Ahmad Dahlan, Bandarlampung.
Kedua jambret itu dikepung warga sekitar lantaran tertangkap sedang melancarkan aksinya. Tidak lama, kemudian mereka dibawa polisi.
"Jadi pelaku ini sempat dihajar massa. Beruntung anggota tepat waktu dan berhasil membawa tersangka yang sudah babak belur oleh warga," kata dia.
Saat ini mereka dibawa ke kantor polisi, mereka mengaku telah tiga kali beraksi di Bandarlampung. Mereka juga tidak segan-segan melakukan kekerasan saat korbannya melawan.
"Mereka melakukan aksinya membawa pisau jenis badik. Dalam penangkapan itu, kita telah menyita pisau, sepeda motor tersangka, dan satu buah tas milik korban berisi dompet, ponsel, SIM, dan sejumlah uang. Kini kita masih mengembangkan apakah ada kasus yang sama di tempat lain," katanya.
Wildan mengaku nekat menjambret di Bandarlampung lantaran sangat membutuhkan uang untuk biaya sekolah adiknya. "Untuk bayar sekolah adik, saya cuma melakukan di wilayah Bandarlampung saja," katanya.
(mdk/eko)