Polisi Tangkap Pembunuh Sadis Pria Sukabumi saat Malam Takbiran
Akibat luka yang cukup parah tersebut, korban meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP) atau rumahnya.
Polisi menangkap pelaku pembunuhan sadis pria di Kampung Cikiwul, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada malam Idul Fitri atau Lebaran, Rabu (12/5).
"Saat ini kami masih melakukan penyidikan terhadap kasus ini dan tersangkanya pun sudah ditangkap dan sedang dalam pemeriksaan," kata Kasat Reskrim Polres Sukabumi AKP Rizka Fadilah, di Sukabumi, Jawa Barat, seperti dikutip Antara, Jumat (15/5).
-
Apa keunikan Pencak Silat Sang Maung Bodas Sukabumi? Di Sukabumi, Jawa Barat, terdapat salah satu aliran pencak silat khas bernama Sang Maung Bodas. Seni ini diketahui dikembangkan di Ponpes Dzikir Al Fath, Kelurahan Karang Tengah, Kecamatan Gunung Puyuh. Usut punya usut, aliran pencak silat ini unik dan berbeda dari kebanyakan seni bela diri tradisional serupa.
-
Bagaimana sukrosa dibentuk? Sukrosa artinya sama dengan gula pasir. Jenis gula ini merupakan karbohidrat sederhana yang dibentuk dari glukosa dan fruktosa. Sukrosa dapat ditemukan secara alami di berbagai jenis buah maupun sayuran, tapi sebagian besar sukrosa terbentuk dari 80% tebu dan 20% gula bit.
-
Kapan sujud sahwi dilakukan? Jika kesalahan terjadi sebelum salam, sujud sahwi dilakukan setelah tasyahud sebelum salam.
-
Apa yang terjadi saat serangan harimau di Sukabumi? Biasanya warga yang menjadi korban harimau akan diterkam tiba-iba, diseret ke hutan dan keesokan hari jasadnya sudah dalam bentuk tulang belulang.
-
Bagaimana Sujadi membudidayakan kepiting bakau? Sujadi menjelaskan, apartemen bertingkat untuk budi daya kepiting itu dibuat dari bahan sederhana yaitu bambu, kayu, dan jerigen bekas yang kemudian disusun secara bertingkat. Kemudian di bagian atas apartemen itu diberi aliran air yang dialirkan melalui pipa ke masing-masing tingkatan apartemen.
-
Kapan Sujadi memulai budidaya kepiting bakau? Sudah 30 tahun lamanya Sujadi, pria asal Desa Ori, Kecamatan Kuwarasan, Kebumen, menjadi pembudi daya ikan air tawar.
Menurutnya, motif pembunuhan yang terjadi di Desa Bojongsari, Kecamatan Jampangkulon ini masih dalam pengembangan. Berdasarkan hasil visum, korban meninggal dunia akibat sabetan senjata tajam di beberapa bagian tubuhnya.
Akibat luka yang cukup parah tersebut, korban meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP) atau rumahnya.
Informasi yang dihimpun kasus ini terungkap saat warga mendengar suara teriakan di salah satu rumah warga.
Setelah ditelusuri asal teriakan tersebut, ternyata sudah ada salah seorang warga yang kondisinya terluka dan saat masyarakat melihat ke dalam rumah ada seorang lagi korban yang sudah meninggal dunia.
Salah seorang warga yang melihat kejadian tersebut Herdi yang rumahnya tidak jauh dari lokasi, mengatakan awalnya ia melihat korban hanya satu orang dan berteriak minta tolong, tetapi ternyata di dalam rumah masih ada korban lainnya.
"Saya tidak berani masuk ke dalam rumah korban dan langsung menghubungi pihak kepolisian, tidak lama korban pun dievakuasi ke rumah sakit dalam kondisi sudah meninggal," katanya.
Baca juga:
Polisi Tangkap Pelaku Penganiayaan Berujung Kematian di Medan
Polisi Tangkap Pembunuh Pemandu Lagu di Semarang
Pembakar Pacar di Cianjur Ditangkap, Terancam Penjara Seumur Hidup
Korban Penuh Luka Tusuk, Pembunuhan Ibu dan Anak di Kendal Diduga Bermotif Dendam
Takut Ketahuan Selingkuh, Ibu di Kupang Bunuh dan Buang Bayi Kondisinya Mengenaskan
Pelajar SMA Asal Kudus Ini Meninggal Tak Wajar, Diduga Alami Kekerasan