Polisi tangkap perampok pedagang emas, satu pelaku lain diduga TNI
Kapolres Kampar AKBP Edy Sumardi Priadinata mengatakan, dari tangan Arya, polisi juga menemukan senjata api laras panjang jenis US Carabin yang dimodifikasi dan senjata api laras pendek jenis FN serta amunisi 35 butir yang digunakan saat beraksi.
Petugas Polres Kampar menangkap Arya Hermansyah (30), pelaku perampokan pedagang emas 2,5 kilogram. Warga Jalan Tuah Karya Kecamatan Tampan kota Pekanbaru itu merampok Hadinur saat baru tiba di parkiran Pasar Rumbio, Kabupaten Kampar, Riau. Salah satu pelaku lainnya yang belum ditangkap diduga merupakan anggota TNI.
Kapolres Kampar AKBP Edy Sumardi Priadinata mengatakan, dari tangan Arya, polisi juga menemukan senjata api laras panjang jenis US Carabin yang dimodifikasi dan senjata api laras pendek jenis FN serta amunisi 35 butir yang digunakan saat beraksi.
"Penangkapan terhadap tersangka ini berdasarkan hasil penyelidikan Tim Reskrim selama 3 hari sejak kejadian. Pelaku diamankan di persembunyiannya di Pekanbaru," kata Edy kepada merdeka.com, Senin (5/12).
Edy menjelaskan, pelaku melakukan perampokan terhadap pedagang emas Hadinur pada Kamis (1/12) lalu. Selain emas, korban juga kehilangan uang Rp 80 juta.
"Saat itu, Hadinur baru tiba di pasar menggunakan mobil. Saat di parkiran, pelaku memecahkan kaca mobil. Korban berusaha lari sambil membawa tas berisi uang dan emas, tapi pelaku menodong senjata api dan merampas tas korban," kata Edy.
Setelah itu, pelaku kabur dengan sepeda motor Kawasaki Ninja yang ternyata sudah ditunggu temannya. Seorang lagi itu diduga aparat dari militer.
Selama 3 hari berburu, polisi akhirnya menangkap Arya di Pekanbaru pada Minggu (4/12). Namun, pelaku lainnya belum ditangkap. Dari tangan pelaku, polisi menemukan barang bukti berupa satu bungkus emas, 2 senjata api laras panjang dan pendek berikut amunisinya.
Tetapi tidak ditemukan uang tunai Rp 80 juta milik korban. Diduga dibawa pelaku yang satu lagi, yang disinyalir merupakan anggota TNI.
"Akan kita dalami keterangan dari pelaku yang kita tangkap ini terkait adanya dugaan keterlibatan oknum (TNI) dalam perampokan ini. Kita koordinasi dengan POM TNI untuk menangkapnya," tegas perwira menengah jebolan Akademi Kepolisian tahun 1996 ini.