Polisi tegaskan 'fitsa hats' ditulis sesuai keterangan Habib Novel
Pihak kepolisian akhirnya buka suara terkait penulisan 'fitsa hats' dalam data diri Sekjen DPD FPI DKI, Novel Chaidir Hasan ketika menjadi saksi dalam sidang kasus dugaan penistaan agama. Dalam kasus itu gubernur non aktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) duduk sebagai pesakitan.
Pihak kepolisian akhirnya buka suara terkait penulisan 'fitsa hats' dalam data diri Sekjen DPD FPI DKI, Novel Chaidir Hasan ketika menjadi saksi dalam sidang kasus dugaan penistaan agama. Dalam kasus itu gubernur non aktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) duduk sebagai pesakitan.
Kabag Penum Divisi Humas Mabes Polri Kombes Martinus Sitompul menyatakan, apa yang tertulis di data diri dalam BAP tersebut sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Habib Novel ketika proses pemeriksaan.
"Dalam kaitan 'fitsa hats' itu adalah informasi yang berasal dari proses pemberkasan, pemeriksaan secara BAP yang dilakukan terhadap para saksi. Dalam hal ini apa yang ditulis di situ adalah apa yang disampaikan oleh saksi," jelasnya kepada awak media saat berada di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (4/1).
Menurut Martinus, setelah dilakukan pemeriksaan, penyidik lantas mencetak hasil pemeriksaan dan lantas memberikan kepada saksi untuk diperiksa terlebih dahulu jika terdapat kesalahan dalam penulisan.
"Kemudian apa yang sudah dilakukan pertanyaan-pertanyaan yang disusun dan dijawab, ini di-print out dan kemudian dikembalikan kepada yang diperiksa. Yang diperiksa kemudian membaca, apabila ada kalimat yang tidak tepat tidak benar itu bisa dikoreksi pada saat itu, kemudian bisa dua atau tiga kali sampai pada akhirnya pada kesimpulan itu sudah sesuai, kemudian ditandatangani," jelasnya.
Disinggung soal anggapan bahwa kesalahan penulisan itu berasal dari kepolisian, perwira menengah polisi ini menyanggah terkait hal itu. Menurutnya, itu semua sudah melalui kroscek dengan yang bersangkutan pada saat pemeriksaan berlangsung.
"Ini substansi penyidikan, substansi peradilan, kami tidak mau masuk dalam informasi yang disampaikan para saksi. Kami ingin menyatakan bahwa dalam satu proses pemberkasan melakukan proses pemeriksaan berita acara itu dilakukan dengan melakukan kroscek dengan yang bersangkutan," kata dia.
Lebih lanjut ia mengatakan, penyidik juga memberikan kesempatan kepada Habib Novel yang saat ini diperiksa dengan menunjukan hasil pemeriksaan kepada saksi yang diperiksa untuk kemudian dikroscek kebenarannya.
"Pertanyaan dan jawaban ditunjukan kepada yang bersangkutan untuk dibaca ulang. Apabila yang bersangkutan menyetujuinya, kemudian menandatangani berita acara tersebut," tutup Martinus.
-
Kenapa Buya Yahya merasa sangat menghormati Habib Novel? Mengetahui adanya sosok ulama besar, Buya Yahya pun lantas mencium tangan Habib Novel sebagai bentuk rasa hormat.
-
Apa yang membuat Buya Yahya sangat kagum kepada Habib Novel? Buya Yahya mengaku bahwa Habib Novel lebih dari seorang ulama dan ia merupakan sosok alim yang layak untuk diteladani.
-
Siapa Habib Ali Kwitang? Di awal abad ke-20, Habib Ali Kwitang menjadi sosok ulama yang paling berpengaruh di masa penjajahan Belanda dan Jepang. Ia merupakan keturunan dari Rasulullah di Betawi yang turut membantu kelahiran Republik Indonesia.
-
Siapa Nurul Hikmah? Pada Rabu (24/7) lalu, sebanyak 991 mahasiswa program pascasarjana UGM menjalani upacara wisuda. Di antara mereka ada Nurul Hikmah (25). Dia berhasil lulus dari Program Studi Magister Farmasi Klinik, Fakultas Farmasi UGM, dengan IPK sempurna 4.00.
-
Bagaimana cara Habib Novel memperkenalkan dirinya kepada Buya Yahya? "Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Nama saya Novel bin Muhammad Alaydrus kebetulan saya dari Solo," kata Habib Novel.
-
Kapan Habib Muhammad bin Idrus Al Habsyi meninggal? Makam Habib Muhammad meninggal di Kota Surabaya pada tahun 1917 Masehi.
Baca juga:
Ahok sindir Habib Novel: Malu kerja di Pizza Hut ditulis Fitsa Hats
Cerita Fitsa Hats di sidang Ahok yang jadi viral
Meme kocak sindir 'Fitsa Hats' yang bikin ketawa
Soal 'Fitsa Hats', Habib Novel salahkan polisi