Polisi Temukan Aliran Dana Rp1,4 Miliar di Rekening Raja Keraton Agung Sejagat
Polisi menemukan aliran uang senilai Rp1,4 miliar di rekening Raja Keraton Agung Sejagat, Toto Santoso. Ada dugaan uang itu masuk dari pengikutnya.
Polisi menemukan aliran uang senilai Rp1,4 miliar di rekening Raja Keraton Agung Sejagat, Toto Santoso. Ada dugaan uang itu masuk dari pengikutnya.
"Kita cek ada uang masuk Rp1,4 miliar sekitar tanggal 13 Desember 2019. Dan ini masih kami kembangkan," kata Direktur Kriminal Umum Polda Jateng Kombes Pol Budi Haryanto, Selasa (21/1).
-
Kenapa Segarayasa di Keraton Kerta dibangun? Mengutip Facebook Sejarah Jogyakarta, Babad Momana mencatat bahwa pada tahun 1637 Sultan Agung telah memberi perintah untuk membangun bendungan di Kali Opak. Sementara dalam Babad Sangkala dicatat bahwa pada tahun 1643 pembangunan danau tersebut tidak hanya menggunakan tenaga masyarakat keraton, namun juga menggunakan unsur tenaga prajurit.
-
Kapan Keraton Surakarta dibangun? Keraton ini didirikan oleh Susuhunan Pakubuwono II sebagai pengganti Keraton Kartasura yang hancur karena adanya peristiwa Geger Pecinan pada tahun 1743.
-
Kapan Segarayasa dibangun di Keraton Kotagede? Mengutip Facebook Sejarah Jogyakarta, saat itu raja kedua Mataram, Panembahan Anyakrawati memerintahkan dibuatnya danau dan taman di sekitar kraton. Dalam Babad Sangkala, diceritakan pada tahun 1605 ia membangun Taman Danalaya dan Segaran Sirnabumi sekaligus lumbung pertanian yang diberi nama Gading dan Panggung Krapyak.
-
Bagaimana pembangunan Segarayasa di Keraton Yogyakarta? Selain itu di danau buatan itu terdapat terowongan bawah tanah dan masjid bawah tanah.
-
Apa fungsi lorong supit urang di Keraton Surakarta? Sebelum masuk ke ruas jalan tersebut, terdapat gerbang dengan bagian atas berupa plengkung besi. Di gerbang tersebut tertulis "Kori Patjikerran" yang lengkap dengan tulisan aksara Jawa di atasnya. Kini lorong supit urang menjadi rute favorit wisatawan yang akan berkunjung ke Keraton Surakarta. Tak jarang mereka menyusuri lorong tersebut dengan berjalan kaki.
-
Apa yang ditemukan di Kota Lama Semarang? Dari ekskavasi itu, tim peneliti tidak hanya menemukan struktur bata yang diduga merupakan bagian dari benteng Kota Lama. Namun juga ditemukan artefak berupa fragmen keramik, botol, kaca, tembikar, serta ekofak berupa gigi, tulang, tanduk hewan, dan fragmen Batubara yang jumlahnya mencapai 9.191 fragmen.
Dia mengungkapkan saat dimintai keterangan terkait uang itu dari hasil setoran para pengikutnya, Toto enggan menjawab.
"Jadi setiap uang masuk rekening langsung tarik tunai. Itu berlanjut kalau ada uang masuk," jelasnya.
Toto menyerahkan kasusnya kepada polisi. Sebab proses hukum masih berjalan. "Ini dia masih dimintai keterangan, uang itu dipakai untuk apa saja," ujar Budi Haryanto.
Baca juga:
Akui Keraton Agung Sejagat Fiktif, Totok Santosa Minta Maaf
Dicecar Soal Makam Janin, 'Ratu' Keraton Agung Sejagat Selalu Menangis
Ketua DPR Minta BIN Cermati Fenomena Kemunculan Kerajaan Baru
Geger Ratu Keraton Agung Sejagat Sempat Alami Keguguran
Menengok Tunggangan Mewah Fanni Aminadia, Ratu Keraton Agung Sejagat
BIN Ngaku Sudah Lama Deteksi Kerajaan Agung Sejagat