Polisi turunkan anjing pelacak cari jejak pembunuh Rokhimah
"Awas...awas...awas! Anjing pelacaknya mau lewat!" teriak Kapolsek Mijen Kompol Sapari menghalau kerumunan warga.
Mencari jejak pembunuh Rokhimah (55) warga warga Dusun Polaman RT 2 RW 11, Desa Mijen, Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah, polisi menurunkan anjing pelacak. Anjing pelacak menyusuri dan mengendus-endus seluruh bagian ruang tamu, ruang dapur dan bagian belakang rumah tempat korban ditemukan.
"Awas...awas...awas! Anjing pelacaknya mau lewat!" teriak Kapolsek Mijen Kompol Sapari menghalau kerumunan warga di depan rumah korban, Sabtu (3/10).
Bahkan, untuk mengantisipasi dan mencari jejak korban, petugas Polsek Mijen juga menyiagakan penjagaan dan mobil patroli di pertigaan menuju jalan keluar rumah korban.
Ditinggal ke acara walimatul nikah atau ijab pernikahan keponakannya di kampung sebelah, Rokhimah (55) warga Dusun Polaman RT 2 RW II, Desa Mijen, Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah ditemukan tewas bersimbah darah di dalam rumah.
Dari informasi yang dihimpun merdeka.com, Sabtu(3/10) di Tempat Kejadian Perkara (TKP), kejadian bermula saat rombongan keluarga Rokhimah akan berangkat ke rumah Rokhayatun istri dari Moch Adhim sang keponakan yang tinggal di sebelah rumah. Saat itu, korban diajak ke acara ijab pernikahan namun menolak beralasan akan memasak saja di rumah.
"Berangkat 'besan' ke Jalan Kauman kampung sebelah jam 7.15 WIB. Kami ajak bulik (korban) berangkat. Niatnya pintu rumah kunci semua. Tapi enggak mau. Kami berangkat acara berlanjut. Pulang sekitar 09.30 ada bapak sama istri di depan rumah, pintu dikunci. Padahal pas mau berangkat kunci," ujar saksi kejadian yang juga keponakan korban, Hermanto (35) kepada merdeka.com di lokasi.