Polisi usut dalang pembakaran 3 kantor pemerintahan & DPRD Intan Jaya
Polisi usut dalang pembakaran 3 kantor pemerintahan & DPRD Intan Jaya. Pembakaran itu dilakukan massa pendukung pasangan calon nomor urut 2 Yulius Yapagau-Yunus Kalabetme yang tak terima keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) memenangkan pasangan nomor urut 3, Naftalis Tabuni-Yan Robert Kobogoyauw.
Kepolisian masih mengusut pembakaran tiga kantor pemerintah dan DPRD di Kabupaten Intan Jaya, Papua. Pembakaran itu dilakukan massa pendukung pasangan calon nomor urut 2 Yulius Yapagau-Yunus Kalabetme yang tak terima keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) memenangkan pasangan nomor urut 3, Naftalis Tabuni-Yan Robert Kobogoyauw.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustafa Kamal mengatakan, sejumlah saksi telah diperiksa terkait kasus ini. Dari pemeriksaan para saksi itu belum ditemukan aksi massa tersebut atas perintah pasangan Yulius Yapagau-Yunus Kalabetme.
"Penangkapan terhadap pelaku pembakaran belum dilakukan namun sudah memeriksa beberapa saksi terkait kasus tersebut. Hasil pemeriksaan belum ditemukan ke arah calon bupati dan calon wakil bupati," kata Kamal saat dihubungi merdeka.com, Minggu (3/9).
Menurut Kamal, aktivitas di Intan Jaya kembali normal setelah aksi masssa tersebut. Termasuk pengiriman bantuan 300 personel Brimob dari Polda Papua dan Sulsel sudah mendarat di Intan Jaya setelah sempat mandek di Timika karena massa memblokir akses menuju Bandara Sugapa.
"Karoops dan beberapa pejabat utama Polda Papua yang mendampingi dalam proses negosiasi beberapa Kapolres juga membantu mereda konflik tersebut melalui tokoh-tokoh kepala suku yang ada di wilayah Polres Nabire dan Polres Mimika," pungkasnya.
Seperti diketahui, aksi massa itu dilakukan pada Rabu (30/8) kemarin. Mereka membakar kantor dinas kesehatan, dinas perhubungan, dan kantor sospol, serta DPRD Intan Jaya. Reaksi massa dipicu keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) memenangkan pasangan nomor urut 3, Naftalis Tabuni-Yan Robert Kobogoyauw.
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Intan Jaya diikuti empat peserta, yaitu nomor urut 1 pasangan Bortolomeus Mirip-Denny Miagoni, paslon nomor urut 2 Yulius Yapugau-Yunus Kalabetme, nomor urut 3 pasangan Natalis Tabuni-Robert Kobogoyauw, dan peserta nomor 4 pasangan Thobias Songonou-Hermaus Miagoni.
Baca juga:
Pendemo akhirnya buka palang Bandara Sugapa Intan Jaya
Massa rusuh bikin Intan Jaya lumpuh
Selain tiga kantor pemerintahan, massa bakar DPRD Intan Jaya
Massa cabup Intan Jaya nomor 2 bakar kantor pemerintahan dan blokir bandara
-
Di mana letak Kampung Pandai Besi yang terkenal di selatan Jawa Barat? Kawasan ini memang kesohor sebagai sentra pandai besi di selatan Jawa Barat.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Apa makanan khas Papua yang terbuat dari sagu dan terkenal di seluruh Indonesia? Papeda adalah makanan khas Papua yang terkenal dan terbuat dari sagu. Makanan ini merupakan salah satu makanan pokok bagi masyarakat asli Papua dan masyarakat di wilayah timur Indonesia lainnya.Biasanya, papeda disajikan dengan ikan kuah kuning. Kuah kuning memiliki rasa asam yang segar.
-
Kenapa kuliner Bogor patut dicoba? Sebab, cita rasa makanan yang ditawarkan di Kota Bogor pasti nggak akan mengecewakan lidahmu.Dari yang rasanya pedas, manis, gurih, hingga kuliner yang anti mainstream dapat kamu temui dengan mudah di Kota Bogor. Tetapi, apabila kamu bingung harus mencicipi mulai dari mana dulu, mungkin rekomendasi kuliner satu ini akan dapat membantu kamu. Yuk, intip apa saja makanan enak di Bogor yang wajib dicoba!
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Apa yang ditemukan di situs peninggalan Majapahit di Kalimantan Barat? Di Kota Ketapang, Kalimantan Barat, ada sebuah situs peninggalan Hindu Buddha. Peninggalan itu kemudian dikenal dengan nama Candi Negeri Baru.