Polisi usut kasus pembakaran 3 ekskavator di Masuru Gorontalo
Pengusutan ini dilakukan cepat, mengingat pelaku pembakaran dinilai dapat mengancam stabilitas keamanan dan ketertiban.
Polisi sedang mengusut pelaku pembakaran tiga unit ekskavator perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI), pemegang izin pengelolaan kawasan hutan di Kabupaten Gorontalo Utara.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Gorontalo, AKBP Budi Setiyawan, Selasa, di Limboto, mengatakan, pihaknya sedang melakukan tahapan pemanggilan saksi-saksi untuk mengungkap peristiwa pembakaran yang terjadi di puncak hutan yang ada di perbatasan Desa Leyao Kecamatan Tomilito dengan Desa Masuru, Kecamatan Kwandang.
"Sudah ada enam orang saksi yang kami periksa, namun masih akan memanggil beberapa saksi lainnya khususnya para pekerja yang ada di lokasi saat didatangi warga sebelum terjadi pembakaran, sebelum menentukan tersangka pelaku pembakaran," ujar AKBP Budi Setiyawan, seperti dikutip dari Antara, Selasa (28/10).
Pengusutan ini dilakukan cepat, mengingat pelaku pembakaran dinilai dapat mengancam stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di area HTI maupun kompleks pemukiman di sekitar kawasan. Diketahui, 3 ekskavator itu milik PT Permata Sani Mardani yang dipekerjakan PT Gema Nusantara Jaya (GNJ) grup perusahaan HTI.
Ia berujar, penanganan serius dilakukan agar kejadian tersebut tidak dianggap wajar dan biasa-biasa saja, sehingga potensial dapat terjadi berulang.
Pembakaran tiga unit ekskavator yang merupakan alat berat milik perusahaan rekanan PT GNJ grup HTI, terjadi Sabtu (25/10) sekitar pukul 18.15 Wita di petak 17 zona 28, Desa Masuru, Kecamatan Kwandang.
Sesuai keterangan saksi yaitu karyawan perusahaan alat berat yang ditunjuk pihak perusahaan HTI, bahwa sebelum kebakaran terjadi sekitar 20 orang warga mendatangi lokasi sekitar alat berat ditempatkan, setelah melakukan aktivitas pembukaan jalan rintisan ke area penanaman.
Warga sempat mengutarakan agar aktivitas di areal tersebut tidak diteruskan, mengingat terdapat dua sumber mata air dan perkebunan milik rakyat, diantaranya tanaman cengkih. Perusahaan HTI disampaikan humas Rudi Hartono Uno, mengklaim mengalami kerugian Rp5 miliar dan memastikan tiga eskavator tersebut tidak bisa digunakan lagi atau rusak berat.
Baca juga:
Rusak 2 mata air milik desa, warga Masuru bakar 3 ekskavator
Diancam bakal dilindas alat berat, warga Lorong Aru lapor polisi
Rachmat Yasin akan hadirkan ulama untuk saksi meringankan
Rebutan lahan, warga tiga desa di NTT terlibat bentrok
Jaksa incar Bupati Blitar terkait kasus tukar guling tanah
Nenek Fatimah minta MUI beri pencerahan ke anak & menantunya
Dijadikan tersangka kasus tanah, Abdi Dalem lapor Sultan
-
Kapan Eno Sigit lahir? Retnosari Widowati Harjojudanto, atau Eno, lahir pada 10 April 1974, mendekati setengah abad usianya.
-
Siapakah Letkol Atang Sendjaja? Nama Atang Sendjaja diketahui berasal dari seorang prajurit kebanggaan Jawa Barat, yakni Letnan Kolonel (Letkol) Atang Sendjaja.
-
Kapan Sawah Segar Sentul buka? Sawah Segar Sentul buka setiap Selasa–Minggu pukul 09.00-18.00 WIB saat weekdays. Saat weekend, buka pukul 08.00-18.00 WIB.
-
Apa itu Sekaten? Sekaten berasal dari kata "Syahadatain", yang dalam Islam merujuk pada dua kalimat syahadat, yakni pernyataan iman kepada Allah dan Nabi Muhammad SAW.
-
Kapan Syekh Siti Jenar lahir? Mengutip Liputan6.com, beberapa sumber menyebut kalau Syekh Siti Jenar lahir di Persia pada tahun 1404 Masehi.
-
Kapan Gewa lahir? Mutia mengungkapkan bahwa anaknya yang lahir pada 28 Februari 2020 sudah semakin besar dan dapat memilih pakaian yang ingin dikenakannya.