Polisi usut peristiwa keracunan massal pekerja pabrik kayu di Samarinda
Malam ini, Kapolresta Samarinda AKBP Vendra Riviyanto, mengecek langsung kondisi pasien. Dia terlihat berdialog serius, bersama pasien, yang mengaku kali pertama setelah sekian lama bekerja di pabrik itu.
Kepolisian tengah mengusut dugaan keracunan massal pekerja pabrik perusahaan kayu PT SLJ Global Tbk, di Jalan Cipto Mangunkusumo, usai menyantap makanan dan minum air bersih yang disediakan perusahaan. Selain para pekerja, pihak perusahaan hari ini dimintai keterangan.
Pantauan merdeka.com sampai malam ini di RSUD Abdoel Moeis Samarinda, di Jalan AM Rifaddin, Samarinda Seberang, sedikitnya 5 pasien menjalani rawat inap di 2 ruang perawatan Karang Mumus dan Karang Asam.
-
Apa yang ditemukan di Kalimantan? Sisa-sisa kuno bagian bumi yang telah lama hilang ditemukan di Kalimantan. Penemuan lempeng Bumi yang diyakini berusia 120 juta tahun.
-
Apa yang dilakukan Maudy Ayunda di Kalimantan? Lebih Sering Berada di Desa Rumbih Selama di sana, istri Jesse Choi ini lebih sering berada di Desa Rumbih yang terletak sekitar 2 jam perjalanan dengan mobil dari Sintang.
-
Apa yang terjadi di perlintasan Madukoro, Semarang? Peristiwa itu mengakibatkan ledakan hebat disusul kobaran api.
-
Apa yang ditemukan di Kota Makhunik? Makhunik memiliki tempat tinggal, bengkel kerja, dan pemakaman kuno.
-
Apa yang ditemukan di Kalimantan Utara? Lempeng tektonik berumur 120 juta tahun dengan ukuran seperempat dari Samudera Pasifik terungkap berada di Kalimantan Utara setelah sebagian besar bagian kerak Bumi masuk ke dalam lapisan dalam Bumi.
-
Harta karun apa saja yang ditemukan di makam tersebut? Tim menemukan tulang besar berusia 1400 tahun dan juga sisir tanduk serta gunting besi.
Sebagian besar pasien, karyawan perusahaan, masih mengenakan jarum infus lantaran kondisinya masih lemah. Rata-rata mereka sebelum harus dirawat inap, memang usai menyantap sajian rawon dan meminum air minum yang diolah dan disajikan perusahaan.
Malam ini, Kapolresta Samarinda AKBP Vendra Riviyanto, mengecek langsung kondisi pasien. Dia terlihat berdialog serius, bersama pasien, yang mengaku kali pertama setelah sekian lama bekerja di pabrik itu.
"Ini kami anggap musibah, yang tidak terantisipasi oleh perusahaan," kata Vendra, kepada wartawan, Sabtu (23/12) malam di RSUD Abdoel Moeis.
Vendra meminta perusahaan, agar bisa menjamin sajian makanan dan minuman tidak terkontaminasi apapun. "Tentu ini menjadi konsen kita dengan perusahaan untuk bisa menjamin higienis santapan yang disajikan. Apalagi dalam jumlah besar (baik jumlah karyawan maun porsi yang disajikan)," ujar Vendra.
Polisi menduga, ada prosedur higienitas yang belum dijalankan oleh perusahaan. "Ini mungkin belum digunakan SOP oleh perusahaan. Informasi awal, ada sekitar 100-orang lebih ya (korban dugaan keracunan)," tambah Vendra.
Vendra menegaskan, tim gabungan Satuan Reskrim Polresta Samarinda dan Polsekta Samarinda, saat ini tengah melakukan penyelidikan.
"Sudah kita tanyakan beberapa saksi. Ada juga tim yang datang ke perusahaan, untuk mengecek sejauh mana permasalahan itu. Sementara masih sebatas saksi. Untuk sementara, bisa jadi unsur kelalaian," demikian Vendra.
Keterangan didapat merdeka.com dari personil kepolisian usai mendatangi perusahaan, saat ini, sajian air minum yang disediakan perusahaan hasil dari pengolahan sendiri, sementara dihentikan dan digantikan dengan air minum kemasan galon.
Diketahui, seratusan orang pekerja perusahaan pabrik kayu PT SLJ Global di Jalan Cipto Mangunkusumo, Samarinda, diduga keracunan usai meminum air bersih olahan perusahaan, Kamis (21/12) pagi. Sementara, tidak kurang 30 orang diantaranya, sempat menjalani perawatan di Puskesmas dan RSUD Abdoel Moeis Samarinda.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 08.00 Wita hingga jelang tengah hari, mendadak para pekerja mengalami mual, muntah hingga berkeringat dingin dan demam, usai menyantap rawon di kantin areal perusahaan dan air minum, yang disediakan perusahaan.
(mdk/rhm)