Polri cabut pangkat tituler warga kehormatan Luhut Panjaitan
Namun, meski pangkat tituler dicabut dipastikan Murad status warga kehormatan yang disandang Luhut tidak akan dicabut.
Kepala Korps Brimob (Kakobrimob) Irjen Murad Ismail menegaskan pangkat tituler milik warga kehormatan Luhut Panjaitan telah dicabut. Pangkat dicabut setelah mendapat instruksi langsung dari Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.
"Saya diperintahkan Pak Kapolri dan saya kemarin sudah rapat dan kita cabut SKEP pangkat tituler itu," kata Murad di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (19/8).
Namun, meski pangkat tituler dicabut dipastikan Murad status warga kehormatan yang disandang Luhut tidak akan dicabut. Mengingat, Luhut sangat berjasa mengurus Jenderal Yasin sampai meninggal dunia.
"Iya masih warga kehormatan. Dia punya jasa dulu waktu zamannya Pak Yasin, Pak Luhut yang jaga Pak Yasin sampai meninggal dunia," ujar dia.
"Jadi itu Brimob merasa terharu zaman itu mungkin, karena ada masukan-masukan sehingga dikasih warga kehormatan," timpal dia.
Ditegaskan Murad, persoalan pangkat tituler Luhut bukan kesalahan Brimob ataupun Luhut. "Tidak ada yang salah mungkin karena ketidaktahuan saja. Ketidaktahuan staf Brimob sehingga itulah terjadi seperti ini," tandas Murad.
Sebelumnya, Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) mengamankan seorang tamu undangan yang menyusup ke dalam Upacara Kemerdekaan RI ke-71 di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (17/8).
Lelaki paruh baya ini diduga anggota Brimob Polri gadungan. Di seragam yang dia pakai tertulis nama Luhut L Pandjaitan. Dia memakai baret warna biru dan mengenakan seragam perwira Polri dengan pangkat jenderal Bintang Satu dipundaknya.
Saat ini, dia telah diamankan di pos keamanan Paspampres. Saat diinterogasi Paspampres, lelaki ini mengaku sebagai anggota kehormatan Brimob Polri.
"Saya anaknya Jenderal M. Yasin, saya anggota kehormatan Brimob," katanya menjawab pertanyaan Paspampres.