Polri: Gas Air Mata Kedaluwarsa Tidak Berbahaya
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo, menegaskan, gas air mata kedaluwarsa tidaklah berbahaya. Menurut dia, justru efeknya yang menjadi tidak maksimal.
Polisi disebut menggunakan gas air mata yang sudah kedaluwarsa saat unjuk rasa di Gedung DPR/MPR. Hal itu kini menjadi perdebatan di media sosial.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo, menegaskan, gas air mata kedaluwarsa tidaklah berbahaya. Menurut dia, justru efeknya yang menjadi tidak maksimal.
-
Siapa yang melaporkan Dewan Pengawas KPK ke Mabes Polri? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) buka suara perihal Nurul Ghufron yang melaporkan Dewan Pengawas (Dewas) KPK ke Bareskrim Mabes Polri dengan dugaan pencemaran nama baik.
-
Siapa yang memberikan pembekalan kepada calon perwira remaja TNI-Polri? Menteri Pertahanan sekaligus Presiden Terpilih Prabowo Subianto menghadiri pembekalan kepada calon perwira remaja TNI-Polri pada Jumat, 12 Juli 2024.
-
Siapa yang dipromosikan menjadi Jenderal Penyidik di Mabes Polri? Jagoan Kriminal Kombes Hengki Haryadi Pecah Bintang, Jadi Jenderal Penyidik di Mabes Polri 4 Pamen di Polda Metro pecah bintang. Empat pejabat utama Polda Metro Jaya mendapatkan promosi jabatan jelang pergantian akhir tahun 2023-2024. Keempat Perwira Menengah (Pamen) tersebut tersebut mendapatkan lencana bintang di pundaknya. Salah satunya adalah Direskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi.
-
Siapa yang memberikan apresiasi kepada Polri? Mahasiswa Apresiasi Polri atas hasil survei Litbang Kompas baru-baru ini.
-
Kapan wisuda anggota Polri di Turki? Acara tersebut diselenggarakan pada 26 Juli 2023 waktu setempat.
-
Siapa yang dianggap sebagai Bapak Brimob Polri? Atas perjuangannya, Komisaris Jenderal Polisi (Purn.) Dr. H. Moehammad Jasin dikenal sebagai Bapak Brimob Polri.
"Kalau kaya kerupuk melempem gitu loh," ujar dia di Mabes Polri, Kamis (26/9).
Dedi menganalogikan seperti peluru kedaluwarsa.
"Kalau gas air mata yang sudah kedaluwarsa sama dengan peluru, peluru kalau sudah kedaluwarsa misal ditembakkan efektifnya itu misal 100 dia cuma jadi 50 m. Yang seharusnya dia meledaknya bisa lebih keras ini jadi pluk, gitu aja," ucap dia.
Dedi juga menampik bahwa gas kedaluwarsa mematikan.
"Mematikan? Emangnya peluru itu, kan bukan peluru itu," ujar dia.
Sebelumnya, media sosial dibuat heboh dengan postingan gas air mata kedaluwarsa. Salah satunya akun facebook Suci Wati.
Dia mengimbau peserta aksi untuk mengumpulkan selongsong yang digunakan aparat kepolisian saat mengamankan aksi demonstrasi di depan Gedung DPR.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Mahasiswa Universitas Al-Azhar Gelar Doa Bersama untuk Faisal Amir
Duduki DPRA Aceh, Mahasiswa Desak Anggota Dewan Isi Petisi Penolakan Sejumlah RUU
Pendemo Lepaskan Anak Panah dan Rusak Mobil Depan Kampus Unhas, 19 Orang Ditangkap
Mahasiswa yang Tewas Saat Demo di DPRD Kendari Kader IMM
Dua Pendemo di Surabaya Diamankan Polisi, Massa Teriakan 'Bebaskan Teman Kami'
Mahasiswa Tewas Saat Demo DPRD Kendari, Polisi Tegaskan Cuma Pakai Tameng