Reaksi Mabes Polri Usai Dilaporkan Dugaan Mark Up Pengadaan Gas Air Mata ke KPK
KPK mengaku sedang menelaah laporan yang dilayangkan koalisi masyarakat sipil termasuk ICW.
Mabes Polri menanggapi laporan Koalisi Masyarakat Sipil dari Reformasi Kepolisian perihal dugaan korupsi mark up pengadaan gas air mata ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). KPK mengaku sedang menelaah laporan itu.
"Kami apresiasi wujud peran serta masyarakat dalam memberikan kritik dan masukan atas kebaikan Polri ke depannya," kata Karopenmas Divisi Humas Polri, Trunoyudo Wisnu Andiko saat dikonfirmasi, Selasa (3/9).
Polri memastikan pihaknya selalu berkoordinasi dengan KPK dalam setiap proses kegiatan terkait pencegahan dan pemberantasan korupsi.
“Perlu kami informasikan Polri dalam setiap proses kegiatan dilakukan dengan mengacu pada perundang-undangan dan aturan yang berlaku dan memastikan bahwa Pengadaan dilakukan sesuai prosedur yang berlaku,” kata dia.
Prosedur yang berlaku itu, mulai dari proses perencanaan kebutuhan, pemeriksaan, pengawasan, dan audit yang selalu melibatkan pihak berwenang dari internal maupun eksternal Polri.
“Serta dialokasikan dengan efisien yang bertujuan pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat serta tugas fungsi sebagai zaman diamanahkan dalam Undang-undang RI nomor 2 tahun 2002,” ujar Trunoyudo.
Respons KPK
Secara terpisah, Juru Bicara (Jubir) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Tessa Mahardika Sugiarto mengatakan, laporan yang dilayangkan oleh ICW saat ini masih ditelaah oleh Direktorat Pengaduan Masyarakat KPK.
"Bila ada laporan/pengaduan yang masuk akan dilakukan verifikasi dan bila sudah lengkap akan ditelaah dan pengumpul info," kata Tessa dalam keterangannya, Selasa (4/9).
Apabila ditemukan bukti yang cukup, maka laporan itu akan dilimpahkan ke Deputi Penindakan dan naik ke tahap penyidikan.
"Bila belum layak, akan diminta pelapor untuk melengkapi lagi kekurangannya," jelas Tessa.
Dalam laporan Indonesia Corruption Watch, dugaan mark up pengadaan alat pelontar gas air mata yang digelembungkan di tahun 2022 dan tahun 2023 mencapai Rp26 miliar.
Salah satu modusnya yakni pengkondisian pemenangan terhadap tender pada tahap lelang gas air mata yang mana dimenangkan PT TMDC.
- Sejak Kecil Punya Ambisi Lulus Cepat agar Tak Bebani Orang Tua, Begini Kisah Ester Hotmaria Wisudawan Termuda ITS
- Pria Asal Indonesia Jualan Makanan di London, Begini Jadinya Saat Bertemu Sesama Orang Sunda
- Bertaruh Nyawa, Potret Warga Cikeusal Serang Gunakan Jembatan Bambu Rapuh untuk Seberangi Sungai Ini Memprihatinkan
- Pengamat soal Data 6 Juta NPWP Bocor: Marak karena Belum Diterapkan Sanksi
- Membekukan Daging Bisa Jadi Cara Mempertahankan Kandungannya dan Tidak Membuat Nutrisi Berkurang
Berita Terpopuler
-
VIDEO: Jokowi Tak Mau Buru-Buru soal Pindah ke IKN "Pindahan Rumah Ruwetnya Saja Kayak Gitu"
merdeka.com 19 Sep 2024 -
VIDEO: Jokowi soal Pindah ke IKN "Semua Harus Dipersiapkan, Tinggal Bawa Baju"
merdeka.com 19 Sep 2024 -
Respons Jokowi soal Seskab Definitif Pengganti Pramono Anung
merdeka.com 19 Sep 2024 -
Jokowi: Pekerjaan akan Hilang 85 Juta di Tahun 2025, Muncul Otomasi & AI
merdeka.com 19 Sep 2024 -
Jokowi Cerita Sempat Dibisiki 'Hati-hati Digulingkan' Saat Ingin Ambil Alih Freeport
merdeka.com 19 Sep 2024