Polri Kesulitan Deteksi Sidik Jari Peneror Rumah 2 Pimpinan KPK
Polri Kesulitan Deteksi Sidik Jari Peneror Rumah 2 Pimpinan KPK. Saat ini, barang bukti tersebut masih diuji di Laboratorium Forensik Polri.
Polri masih menyelidiki kasus teror yang terjadi di rumah dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hingga saat ini, polisi masih kesulitan mendeteksi sidik jari pelaku.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, sidik jari pada botol molotov sulit dideteksi karena ditemukan banyak campur tangan orang sekitar. Saat ini, barang bukti tersebut masih diuji di Laboratorium Forensik Polri.
-
Siapa yang dilantik menjadi Ketua KPK Sementara? Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Nawawi Pomolango sebagai Ketua KPK sementara.
-
Siapa kader PDIP yang rumahnya digeledah KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah seorang anggota DPRD Jawa Timur bernama Mahfud dari Fraksi PDIP.
-
Siapa yang ditahan oleh KPK? Eks Hakim Agung Gazalba Saleh resmi ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis (30/11/2023).
-
Apa yang disita KPK dari rumah kader PDIP di Jatim? Dia melanjutkan, di rumah Mahfud yang berada di perumahan Halim Perdana Kusuma telah disita dua handphone dan uang tunai pecahan Rp 20 ribu senilai Rp 300 juta rupiah
-
Kapan Nawawi Pomolango dilantik sebagai Ketua KPK sementara? Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sementara Nawawi Pomolango berpose sesaat sebelum memberi keterangan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (27/11/2023). Sebelumnya Presiden Joko Widodo, melantik Nawawi Pomolango sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sementara.
-
Apa yang disita KPK dari Bupati Labuhanbatu? Dalam OTT Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga, KPK menyita uang tunai senilai Rp551,5 juta dari nilai dugaan suap Rp1,7 miliar.
"Ada beberapa kendala yang ditemui, karena kejadiannya sudah terlalu banyak dari warga sekitar yang pegang itu," ujar Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (14/1).
Apalagi botol tersebut telah disiram air saat warga sekitar rumah Wakil Ketua KPK Laode M Syarif di Kalibata, Jakarta Selatan berusaha memadamkan api.
"Perlu teknologi khusus lagi. Teknologi penguapan belum muncul, harus ada teknologi lain untuk memunculkan sidik jari," tuturnya.
Kendala juga ditemukan saat polisi mendeteksi sidik jari pada tas berwarna hitam berisi bom palsu alias fake bomb yang ditemukan di pagar rumah Ketua KPK Agus Rahardjo di Bekasi, Jawa Barat. Barang bukti tersebut juga sudah terkontaminasi dengan sidik jari warga sekitar dan petugas.
"Tas itu juga kan diturunkan oleh anggota sama yang di paralon (bom palsu) itu. Kan paralon itu setelah digergaji, untuk dicek komponen senyawa yang ada di paralon itu, ternyata fake bomb, ada banyak sidik jari di situ. Nah, itulah yang masih didalami juga sidik jarinya," ucap Dedi.
Saat ini, polisi juga tengah meneliti rekaman CCTV di sekitar lokasi untuk mengungkap pelaku teror baik di rumah Agus Rahardjo maupun Laode M Syarif.
Reporter: Nafiysul Qodar
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Kapolri Sebut Ada Petunjuk Menarik di Kasus Teror Pimpinan KPK
Yasonna Yakin Polisi Segera Ungkap Aksi Teror Bom di Rumah Pimpinan KPK
Bertemu SBY, Prabowo-Sandi Bahas Teror ke Pimpinan KPK
Alasan Polisi Belum Periksa Ketua KPK Soal Teror Bom: Beliau Masih Banyak Kegiatan
Pimpinan Jadi Sasaran Teror, KPK Berencana Persenjatai Anggotanya
Bom Palsu dan Serbuk Putih di Rumah Ketua KPK Ternyata Semen