Polri sebut terduga teroris yang diciduk di Lampung kelompok Santoso
ES diketahui pernah ikut latihan dengan kelompok teroris Santoso selama menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO).
Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Agus Rianto menduga teroris ES yang ditangkap Densus 88 di Lampung termasuk jaringan kelompok teroris Santoso di Poso, Sulawesi Tengah dan kelompok Mujahid di Bima, Nusa Tenggara Barat. Sebab, teroris ES pernah ikut latihan dengan kelompok teroris Santoso selama menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO).
"Yang bersangkutan (ES) terlibat dalam kegiatan FAI dilaksanakan beberapa waktu lalu bergabung dengan Abu Roban di Tanggamus. ES dalam pelarian ikut pelatihan kelompok teroris Poso, juga bergabung dengan kelompok teroris di Bima," kata Agus Rianto di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (3/2).
Agus mengatakan, Polri masih menyelidiki teroris ES dalam keterlibatannya dengan ledakan bom di Sarinah, Thamrin pada beberapa waktu lalu. Dia menegaskan teroris ES sebagai anggota kelompok teroris Santoso di Poso.
"Kalau latihan kapan ya, saat melakukan pelarian itu saat bergabung Abu Roban, yang bersangkutan (ES) selalu berpindah tempat di Poso dan Bima," kata dia.
Seperti diketahui, satu orang terduga teroris bernama Edi Santoso alias Sukri berhasil ditangkap oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror di Jalan Selat Malaka V Kampung Teluk Jaya, Kelurahan Panjang Selatan, Kota Bandar Lampung, Lampung, Selasa (2/2) sekitar pukul 17.00 WIB. Terduga penyandang dana bagi teroris tersebut sudah diintai selama tiga bulan terakhir oleh polisi.
"Kejadian sekitar pukul 17.00 WIB, dan kata polisi ada bahan peledak di rumah Pak Anwar (almarhum), orangtua yang ditangkap polisi itu," kata Iche Crismiati, warga setempat, Rabu (3/2).
Sebelum penggerebekan, kata Iche, polisi melakukan penyamaran sebagai petugas PLN. Lanjutnya, terduga teroris saat itu sedang menginap di rumah orangtuanya. "Infonya kasusnya sudah dari 2014, jadi sudah buron," ujarnya.
Terkait dengan keberadaan terduga teroris, dia mengatakan bahwa rumah tersebut sering menjadi tempat pengajian yang jemaahnya mengenakan jubah.
"Keluarga yang jadi tersangka teroris tergolong tertutup, bahkan sering ada pengajian yang dihadiri orang berjubah," kata dia.
Baca juga:
Santoso tak kunjung tertangkap, aparat persilakan rakyat bertindak
Panglima TNI persilakan rakyat ikut tangkap teroris Santoso
Seribu personel TNI ditambah buru Santoso di Poso
Polisi kembali tangkap terduga penyuplai logistik kelompok Santoso
12 Orang jadi tersangka kepemilikan dan pemasok senjata Santoso
Polisi buru Santoso karena khawatir Poso jadi basis militer
Polisi tembak dua anak buah Santoso di Poso, satu tewas
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menulis kesan terhadap Tirto Adhi Soerjo dalam artikel "Mangkat"? Seorang anak didik Tirto Adhi Soerjo lainnya, Mas Marco Kartodikromo, menulis kesan terhadap gurunya itu melalui artikel bertajuk "Mangkat" yang dimuat di surat kabar Djawi Hisworo edisi 13 Desember 1918.
-
Bagaimana Raden Ario Soerjo meninggal? Lalu mereka disuruh turun kemudian dibawa ke hutan dan dihabisi nyawanya oleh PKI.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang dilakukan Syahrini di Jakarta? Tidak ada perubahan, Syahrini selalu terlihat anggun dan menenangkan sekali.