Polri Tetapkan Tersangka Mafia Bola, Jokowi: Jangan Berhenti, Teruskan Sampai Bersih
Pentingnya sepak bola yang bebas dari mafia agar transformasi sepak bola di Indonesia bisa terwujud.
Pentingnya sepak bola yang bebas dari mafia agar transformasi sepak bola di Indonesia bisa terwujud.
- Terungkap, Mafia Bola Vigit Patok Harga Pengaturan Skor Liga 2 Rp100 Juta Per Pertandingan
- Prabowo: Koalisi Indonesia Maju Klub Sepak Bolanya Presiden Jokowi
- Jokowi Puji Polri Tetapkan Tersangka Mafia Bola: Jangan Berhenti, Teruskan Sampai Bersih!
- Pengungkapan Mafia Bola Tanpa Pandang Bulu, Erick Thohir Tegaskan PSSI Transparan dan Siap Diinvestigasi
Polri Tetapkan Tersangka Mafia Bola, Jokowi: Jangan Berhenti, Teruskan Sampai Bersih
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengapresiasi upaya Polri dalam memberantas judi online dalam sepak bola. Jokowi meminta Polri terus memberantas mafia-mafia bola agar dunia sepak bola Indonesia betul-betul bersih dari praktik curang.
"Kemarin pas ditangkap oleh Polri yang berkaitan dengan bola dan judi online saya kira ini sangat bagus. Jangan berhenti di sini. diteruskan sehingga betul-betul bola bersih," kata Jokowi usai meresmikan Ekspansi PT Smelting di Kawasan PT Smelting, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Kamis (14/12).
Dia menekankan pentingnya sepak bola yang bebas dari mafia agar transformasi sepak bola di Indonesia bisa terwujud. Jokowi menegaskan transformasi persepakbolaan Indonesia akan bergerak maju lebih baik lagi saat tindak pengaturan skor dan permainan dalam pertandingan dihilangkan.
"Sehingga betul-betul bola bersih, permainannya fair, itulah yang nanti akan transformasi sepak bola di Indonesia akan terjadi. Tidak ada pengaturan skor, tidak ada permainan uang di dalam pertandingan, itu yang akan menggerakkan transformasi persepakbolaan Indonesia," jelas Jokowi.
"Kalau ini enggak selesai jangan berharap sepak bola kita akan naik levelnya meskipun sekarang sudah mulai baik," sambung dia.
Sebelumnya, Satgas Antimafia Bola Polri telah mengumumkan dua tersangka baru berinisial VW dan DR buntut sangkaan match fixing di Liga 2 pada November 2018.
Sebelum VW dan DR, Satgas Antimafia Bola Polri telah menetapkan enam tersangka kasus dugaan pengaturan skor di Liga 2. Keenamnya terdiri dari empat wasit dan dua perantara suap.
Masing-masing berinisal K selaku laison officer (LO) dan A selaku kurir pengantar uang. Selain itu, M sebagai wasit tengah, P asisten wasit 1, R asisten wasit 2, dan A wasit cadangan.