Polri Tunggu Hasil Tes Kejiwaan Brigadir Rangga Tianto
Polisi telah menetapkan Brigadir Rangga Tianto sebagai tersangka lantaran menembak Bripka Rahmat Efendy hingga tewas. Peristiwa tersebut terjadi di Polsek Cimanggis pada Kamis (25/7) sekitar pukul 20.30 WIB.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo, menyatakan pihaknya masih menunggu hasil tes kejiwaan tersangka Brigadir Pol Rangga Tianto.
Menurut dia, hasil itu baru diumumkan pada 14 hari, terhitung dari sejak ditetapkan tersangka. Polisi menetapkan Brigadir Pol Rangga Tianto sebagai tersangka pada Jumat, 26 Juli 2019.
-
Apa yang dilakukan penerus para jenderal polisi? Penerus Sang Jenderal Putra para Jenderal Polisi ini mengikuti jejak sang ayah.
-
Mengapa polisi cepek semakin banyak di Jakarta? Munculnya polisi cepek sejalan dengan perkembangan wilayah perkotaan di Indonesia, terutama di Jakarta, yang kini dikenal sebagai salah satu kota metropolitan dengan tingkat kemacetan tertinggi dan durasi kemacetan terlama di Indonesia.
-
Siapa saja penerus para Jenderal Polisi? Ipda Muhammad Yudisthira Rycko anak Komjen Rycko Amelza Dahniel. Yudisthira lulusan Akpol 51 Adnyana Yuddhaga. Ipda Jevo Batara anak Irjen Napoleon Bonaparte. Jevo polisi muda berparas tampan. Iptu Ryan Rasyid anak Irjen Hendro Pandowo. Ryan baru lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). Ipda Adira Rizky Nugroho anak Irjen (Purn) Yazid Fanani. Adira peraih Adhi Makayasa Dia lulusan Akpol Angkatan ke-53 tahun 2022. Iptu Danny Trisespianto Arief Anak mantan Kapolri Sutarman.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
"Hasil psikologis seseorang butuh waktu 14 hari observasinya biar hasilnya komprehensif dan bisa dipertanggungjawabkan," kata Dedi di Mabes Polri, Senin (29/7/2019).
Dedi menjelaskan, setiap tersangka diwajibkan menjalani pemeriksaan psikologis. Tak terkecuali tersangka Brigadir Pol Rangga Tianto. Hal itu untuk meyakinkan kondisi psikis dan kesehatannya.
"Ketika seseorang telah ditetapkan tersangka pasti ada pemeriksaan kejiawan. Untuk mengetahui terganggu atau tidak. Kalau terganggu ada pentahapan berikutnya," ujar dia.
Dedi menjelaskan, proses observasi memakan waktu yang cukup lama guna memperoleh hasil yang maksimal.
"Ada tahapannya mengecek psikologis seseorang. Kalau dia sesaat aja keluar hasilnya cuma tidak komprehensif hasilnya. Jadi ada ujian bertahap yang komprehensif baru keluar kesimpulan tentang kondisi kejiwaan seseorang," ujar dia.
Terkait penggunaan senjata api, Dedi menjelaskan, sesuai peraturan Kapolri. Polisi melengkapi persyaratan untuk diajukan ke bagian administrasi.
Calon pemegang senpi pun harus mengikuti ujian psikologi. Setelah dinyatakan memenuhi syarat yang bersangkutan latihan dulu baru dievaluasi atasannya.
"Ketika atasan menyatakan layak baru dibekali senpi. Tiap tiap komandan kesatuan memiliki kebijakan sendiri," ujar dia.
Dedi menerangkan, setiap semester pasti dilakukan pemeriksaan. Sejauh ini, Brigadir Pol Rangga Tianto terbilang tertib administrasi.
"Senpi kan ada suratnya itu setahun sekali anggota polri yang berhak memegang senpi evaluasi test kejiwaannya kemudian tes penggunaan senpinya. Kalau tidak memenuhi syarat berarti tidak diperpanjang surat izin memegang senpi. Tentunya kalau melihat yang bersangkutan pegang senjata api seperti itu (ikuti aturan)," ucap dia.
Baca juga:
Polisi Tembak Rekannya di Depok Bukti Lemahnya Pengawasan Pimpinan pada Anggota
Tembak Polisi di Depok, Brigadir RT Resmi Tersangka dengan Ancaman 15 Tahun Bui
Anak Bripka Rahmat Effendi Bercita-cita Jadi Polisi
Polisi yang Tembak Rekannya di Depok Merupakan Paman Pelaku Tawuran
Sosok Bripka Rahmat, Polisi Disiplin Tulang Punggung Keluarga
Fakta-Fakta Sosok Brigadir Rangga Tianto, Pelaku Penembakan Polisi di Depok