Popularitas Tokoh Dahsyat, Lahirlah Partai Demokrat
Partai Demokrat merupakan partai yang mampu menarik suara dengan mengandalkan popularitas seorang tokoh.
Popularitas Tokoh Dahsyat, Lahirlah Partai Demokrat
Pada 10 September 2001, Partai Demokrat didaftarkan di Departemen Hukum dan HAM RI. Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
Nasionalis-Religius
Menurut Anas Urbaningrum, Partai Demokrat berasaskan pancasila dan mengusung ideologi nasionalis-religius, sebuah jalan tengah antara blok nasionalisme dan blok agama, humanisme dan pluralisme, serta demokrasi.
-
Kapan Partai Kasih dideklarasikan? Sekelompok anak muda Indonesia asal Papua mendeklarasikan mendirikan partai nasional yang diberi nama Partai Kasih pada Minggu 23 Juni 2024 di Jakarta.
-
Apa tujuan utama Partai Kasih? Yunus mengungkapkan, partai Kasih didirikan dengan tujuan untuk memberantas kemiskinan di Indonesia. "Visi Partai Kasih, 'melalui kemurahan hati, menembus perbedaan bagi sesama anak bangsa Indonesia, mewujudkan Indonesia yang sejahtera'," tutur dia.
-
Apa itu Parhalaan? Parhalaan adalah sebuah lembaran surat berbahan kulit kayu yang berisikan tentang kalender untuk mengetahui waktu, mulai dari nama bulan sampai nama hari yang baik atau buruk.
-
Siapa yang menjadi ketua Partai PSI? Sementara itu, Erina Gudono tampak mendampingi Kaesang Pangarep sebagai ketua Partai PSI.
-
Siapa yang menemani Parto saat operasi? Ditemani oleh keluarganya, Parto menuju ruang operasi.
-
Apa yang diminta oleh pimpinan partai tersebut? "Ada permohonan bangunan green house di pulau seribu yaitu milik pimpinan partai tertentu yang diduga itu adalah duit dari Kementan juga," sambung dia.
Tri Pakca Gatra Praja
Dalam anggaran dasar Partai Demokrat pada pasal 4, doktrin tri pakca gatra praja mengandung arti adanya tiga kehendak kuat atau tiga ketetapan atau tiga ketetapan hati dalam mebangun bangsa dan negara, yang diwujudkan ke dalam trilogi partai demokrasi, kesejahteraan, dan keamanan serta tiga wawasan partai yakni nasionalisme, humanisme, dan pluralisme.
Partai Demokrat yang lahir sebelum Pemilu 2004 merupakan partai yang mampu menarik suara dengan mengandalkan popularitas seorang tokoh, yakni Susilo Bambang Yudhoyono.
Muncul dari SBY
Anas Urbaningrum dalam bukunya Revolusi Sunyi Mengapa Partai Demokrat dan SBY Menang dalam Pemilu 2009 menyebut bahwa gagasan pendirian Partai Demokrat pertama kali muncul dari SBY.
Raih Suara Besar
Popularitas yang dimiliki SBY sejak digadang-gadang menjadi bakal cawapres Megawati pada 2001 pun berimbas pada elektabilitas partai. Bagaimana tidak? Partai Demokrat berhasil meraih suara cukup tinggi, yakni 7,45 persen hingga disebut sebagai "The Rising Star".
Hadirkan Kebijakan Populis
Keberhasilan meraih suara banyak tersebut, mengantarkan SBY menjadi presiden RI setelah Megawati. Di masa kepemimpinannya, dirinya berhasil menarik atensi masyarakat dengan berbagai kebijakan populis, seperti BLT, Raskin, BOS, dan Jamkesmas.
Setelahnya, pada Pemilu 2009, suara yang diraih Partai Demokrat meroket dengan total perolehan suara sebesar 20,10 persen. Pemilu 2009 menjadi torehan emas Partai Demokrat karena berhasil menjadi partai pemenang setelah 8 tahun lahir.
Kepemimpinan SBY Jilid II
Karena berbagai kebijakan populis yang dihadirkan pada kepemimpinannya di jilid I dan partai mampu mengeksploitasi popularitas figur, SBY pun kembali menjadi presiden pada 2009-2014.
Perolehan Suara Merosot
Namun, pada Pemilu 2014, perolehan suara Partai Demokrat merosot. Partai Demokrat hanya berhasil meraih suara sebesar 10,19 persen. Merosotnya perolehan suara ditengarai karena konflik internal dan beberapa tokoh partai yang terciduk kasus korupsi.
Kembali Menyusut
Kembali, dikarenakan konflik internal yang berkepanjangan, pada Pemilu 2019 perolehan suara Partai Demokrat pun menyusut menjadi 7,77 persen.
SBY menjadi ketum pada 2013-2020 dan AHY menjadi ketum pada 2020-2025.
Susilo Bambang Yudhoyono dan Agus Harimurti Yudhoyono
Pada 15 Maret 2020, AHY didaulat oleh seluruh pemilik hak suara untuk menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2020-2025. Ia mendapatkan dukungan dari 34 provinsi dan 514 Kabupaten dan Kota diseluruh Indonesia.