Populasi monyet hitam dilindungi terancam punah
Populasi monyet Yaki diperkirakan hanya 5.000 ekor untuk semua spesies.
Populasi monyet (Yaki) yang dilindungi di Hutan Margasatwa Tangkoko, Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara, diperkirakan hanya 5.000 ekor untuk semua spesies. Jumlah ini dianggap sudah sangat mengkhawatirkan.
"Jumlah ini sudah sangat mengkhawatirkan dan dapat berakibatkan kepunahan monyet langka," kata Duta Yaki Kota Bitung, Khouni Lomban Rawung seperti dilansir dari Antara, Rabu (14/9).
Selain itu, dia menegaskan, monyet telah dilindungi dengan UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi dan Sumber Daya Alam, dengan ancaman lima tahun penjara dan denda Rp 100 juta.
"Bahkan sedang digodok revisi undang-undang ini untuk memberikan ancaman hukuman dan denda yang lebih besar," jelas Rawung.
Ia menambahkan, hasil penelitian dari International Union for Conservation of Nature (IUCN), terjadi penurunan populasi monyet 80 persen selama 40 tahun terakhir dan dikategorikan sebagai populasi hewan dilindungi pada fase sangat terancam.
Yaki atau monyet wolai atau monyet hitam Sulawesi (Macaca nigra)/monyet pantat merah adalah satwa endemik Indonesia yang hanya terdapat Pulau Sulawesi bagian utara dan beberapa pulau di sekitarnya, yakni di Hutan Tangkoko Bitung.
Yaki merupakan jenis monyet makaka terbesar yang ada di Pulau Sulawesi dengan ciri khas adalah warna seluruh tubuhnya yang hitam dan memiliki rambut berbentuk jambul di atas kepalanya, serta memiliki pantat berwarna merah muda.
Yaki memiliki ciri tubuh yang mudah dibedakan dengan spesies lainnya, tingginya sekitar 44-60 centimeter, dengan berat badan sekitar 7-15 kilogram, cukup besar jika dibandingkan dengan monyet Sulawesi lainnya.
Kulit Yaki berwarna hitam legam dengan bulu hitam mengkilat yang menutupi seluruh tubuhnya, kecuali wajah, telapak tangan, dan pantat. Moncongnya lebih menonjol jika dibandingkan dengan jenis lainnya.
Ciri khasnya adalah kepala hitam yang memiliki jambul hingga menyerupai gaya rambut model punk. Yaki memiliki ekor sepanjang 20 sentimeter, berbeda dengan kera-kera jenis lain yang umumnya memiliki ekor relatif panjang sehingga mereka sekilas akan nampak tidak memiliki ekor.
Selain itu, katanya, cirinya yang paling mencolok adalah pantatnya yang berwarna merah muda. Bantalan tunggingnya berbentuk seperti ginjal dan berwarna kuning. Warna tubuh Yaki betina dan muda lebih pucat jika dibandingkan dengan Yaki jantan dewasa.
-
Apa yang tumbuh di pekarangan Sutawi di Desa Bitingan? Pohon kurma itu berbuah sangat lebat di pekarangan Sutawi (64), seorang warga Desa Bitingan, Kecamatan Sale, Kabupaten Rembang.
-
Hewan apa saja yang ada di Kebun Binatang Bukittinggi? Kebun binatang ini masih tetap eksis dan memiliki banyak koleksi berbagai jenis satwa yang bisa dilihat secara langsung.
-
Hewan apa yang ditemukan di sungai Desa Kebonagung? Awalnya saat sedang berburu, seorang pemuda di Desa Kebonagung Kecamatan Sulang, Rembang, memergoki adanya kucing hutan di pinggir sungai yang terletak di sebelah barat desa. Namun saat dikejar, kucing hutan itu masuk bersembunyi di dalam lubang. Karena penasaran dengan keberadaan kucing hutan, empat pemuda desa mendatangi lagi lokasi tersebut Minggu (10/9) dini hari. Saat menyusuri pinggir sungai yang mengering akibat musim kemarau, mereka justru melihat sorot mata yang mencurigakan mengambang di permukaan air Dimas Gilang Saputra, salah seorang pemuda itu, menuturkan bahwa hewan itu adalah buaya.
-
Untuk apa tulang-tulang hewan diletakkan di tempat tersebut? Tampaknya mereka berkumpul untuk melakukan ritual khusus dalam suatu kegiatan dengan cara menaruh tanduk-tanduk dan tengkorak hewan sebagai bagian dari ritual ritual ini.
-
Hewan apa yang meniru ular berbisa? Gurita peniru mampu menyerupai ular laut berbisa atau ikan singa berbisa, memberikan perlindungan lebih lanjut dari ancaman predator.
-
Hewan apa yang menjadi perwujudan dewi Bastet? Dewi Bastet dalam mitologi Mesir erat kaitannya dengan kucing. Di Mesir Kuno, kucing dihormati sebagai simbol penting dalam agama dan pertanian karena peran mereka dalam melindungi tanaman dan membasmi hewan pengerat, yang membantu mencegah penyakit. Orang Mesir Kuno percaya bahwa Bastet dapat berinkarnasi dalam bentuk kucing.
Baca juga:
Menengok kehidupan jakana, burung tropis terlangka
Masuk ke rumah warga, Lutung Jawa ditembak hingga tewas
Temuan ikan langka di Manado hebohkan dunia penelitian
Tak berizin, 4 ekor Merak Hijau diserahkan warga ke polisi
Protes perburuan paus, aktivis cantik ini nekat telanjang dada