Posko Korban Gempa Mamaju-Majene Dibangun di Lapangan Kantor Gubernur Sulbar
Meski begitu, ada juga masyarakat yang mendirikan posko dengan menggunakan tenda di sekitar rumahnya masing-masing.
Kepala Basarnas Mamuju, Saidar Rahmanjaya mengatakan, untuk posko korban gempa yang terjadi di Mamuju dan Majene, pada Jumat (15/1) berada di lapangan kantor Gubernur Sulawesi Barat. Hingga kini, tim SAR gabungan masih terus melakukan evakuasi terhadap para korban.
"Posko korban (gempa) di lapangan kantor Gubernur," kata Saidar saat dihubungi merdeka.com, Jumat (15/1).
-
Bakat apa yang dimiliki Gempi? Gempita Nora Marten saat ini telah menginjak usia 9 tahun. Bagi mereka yang telah mengikuti perjalanan hidupnya sejak bayi hingga sekarang, tentu tidak percaya melihatnya tumbuh sebesar ini. Walaupun usianya masih muda, Gempi menunjukkan bakat yang luar biasa.
-
Bagaimana Bunga Jeumpa diperbanyak? Perbanyakan Bunga Jeumpa ini dapat dilakukan dengan melalui biji yang tumbuh kurang lebih 3 bulan sesudah biji disebar.
-
Kenapa banyak orang memuji Gempi? Pengguna internet memberikan pujian kepada Gempi yang memiliki segudang bakat. Dia mampu berakting, bernyanyi, dan ternyata juga menunjukkan kemampuan dalam renang.
-
Di mana Jenang Gempol Bu Tum berjualan? Dilansir dari Jogjakota.go.id, salah satu penjual jenang gempol yang masih bertahan dan eksis adalah Jenang Gempol Bu Tum yang berlokasi di Pasar Pathuk Yogyakarta.
-
Apa yang dimaksud dengan kata majemuk? Kata majemuk adalah bentuk kata yang terbentuk dari penggabungan dua atau lebih kata dasar.
-
Berapa kekuatan gempa yang terjadi? Gempa 4,9 Magnitudo mengguncang Bali, Sabtu (7/9).
Meski begitu, ada juga masyarakat yang mendirikan posko dengan menggunakan tenda di sekitar rumahnya masing-masing.
"Kelihatannya juga ini istilahnya, korban mengungsi sendiri-sendiri di tanah lapang, dia buat tenda begitu. Jadi kebanyakan, artinya mungkin biar gampang mengawasi rumah sendiri-sendiri ya," ujarnya.
"Tetapi terfokusnya di kantor gubernur tadi di lapangan kantor gubernur," sambungnya.
Lalu, ia mengaku sempat adanya gempa susulan yang terjadi sekitar pukul 10.00 Wita. Namun ia tak tahu berapa kekuatan dari gempa susulan tersebut. Karena terkadang mereka tak merasakan jika ada gempa susulan.
"Tadi kan baru ada susulan, baru kira-kira berapa menit yang lalu. Ada satu jam tadi ada susulan, kita enggak bisa prediksi. Ada susulan tadi, tapi enggak tahu berapa kekuatannya kami tidak tahu ya," ungkapnya.
"Tetapi tadi saya rasa benar ada susulan, ini kan sudah kebetulan susulan tadi ini enggak tahu yang keberapa, karena kadang-kadang kita enggak terasa ya. Karena pengaruh aktivitas kita yang begitu padat di lokasi, jadi kadang-kadang enggak kerasa kalau ada susulan," pungkasnya.
15.000 Warga Mengungsi dan 637 Orang Luka-Luka
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati melaporkan update korban dan kerusakan akibat gempa yang berpusat di Majene, Sulawesi Barat. Setidaknya sudah ada 8 orang meninggal dunia dan ratusan orang luka-luka.
"Korban Jiwa di Kabupaten Majene 8 orang meninggal dunia, 637 orang luka-luka dan 15.000 orang mengungsi," katanya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/1).
Dia mengungkapkan, terdapat 10 titik pengungsian di Kabupaten Majene. Adapun lokasi pengungsian berada di desa kota tinggi, desa lombong, desa kayu angin, desa petabean, desa deking, desa mekata, desa kabiraan, desa lakkading, desa lembang, desa limbua di Kecamatan Ulumanda dan Kecamatan Malunda dan Kecamatan Sendana.
Sementara itu untuk kerugian materil di Kabupaten Mamuju, BNPB mencatat, Hotel Maleo roboh, Kantor Gubernur Sulbar roboh, rumah warga rusak, RSUD Mamuju roboh, satu unit minimarket roboh, jaringan listrik padam dan komunikasi Selular terputus-putus/tidak stabil.
Sedangkan di Kabupaten Majene, terjadi longsor di 3 titik sepanjang jalan poros Majene-Mamuju (akses jalan terputus), 300 unit rumah rusak, satu puskesmas roboh, Kantor Danramil Malunda roboh, jaringan listrik padam dan komunikasi Selular terputus-putus/tidak stabil.
"Adapun kebutuhan mendesak seperti sembako, selimut dan tikar, tenda pengungsi, pelayanan medis, terpal, alat berat, alat komunikasi, makanan pokok siap saji, masker, obat-obatan dan vitamin," tutupnya.
(mdk/eko)