Prabowo Bicara Situasi Global Mulai Rusia-Ukraina hingga Gaza
Prabowo memberi bukti nyata dampak yang dirasakan dunia akibat perang di Ukraina.
Prabowo memberi bukti nyata dampak yang dirasakan dunia akibat perang di Ukraina.
Prabowo Bicara Situasi Global Mulai Rusia-Ukraina hingga Gaza
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto membuka 'Simposium Geopolitik & Geostrategis Global serta Pengaruhnya terhadap Indonesia' di Kementerian Pertahanan, Kamis (2/11). Prabowo menyebut, perkembangan geopolitik dan geostrategis dunia yang cepat berpengaruh pada banyak negara dunia, termasuk Indonesia.
- Prabowo Soroti Perang Ukraina dan Gaza: Pengaruhi Produksi Pangan, Politik Tak Stabil
- Putin Blak-Blakan Sebut AS Dalang Kekacauan di Timur Tengah, Dukung Kemerdekaan Palestina
- Pecah Perang Hamas-Israel, Jokowi: Harga BBM Pasti Akan Naik
- Panglima TNI Luncurkan Buku 'Perang Rusia Vs Ukraina': Semoga Perang Segera Berakhir
Untuk itu, Prabowo memandang perlu menyampaikan situasi tersebut kepada seribu unsur pimpinan TNI dari tiga matra, yakni TNI AD, TNI AL dan TNI AU.
Dalam kesempatan itu, Prabowo memberi bukti nyata dampak yang dirasakan dunia akibat perang di Ukraina. Salah satu yang paling terasa adalah meningkatnya harga bahan bakar minyak (BBM) dan pupuk.
"Perang di Ukraina telah membuat pupuk menjadi mahal dan langka. Kalau pupuk mahal dan langka, akan mempengaruhi produksi pangan di sebagian besar dunia. Kalau produksi pangan terpengaruh, maka akan mengakibatkan destabilisasi politik," tutur Prabowo.
Selain itu, Prabowo juga menyinggung perang yang terjadi di Gaza, Palestina. Menurutnya, situasi tersebut akan berpengaruh pada Indonesia, terlebih jika melihat kesamaan latar belakang agama masyarakat RI dan warga Gaza.
"Perang di Gaza akan berpengaruh pada kita secara langsung, atau tidak langsung. Karena hampir 90% rakyat kita adalah muslim dan kejadian yang menyangkut dunia Islam, pasti akan berpengaruh pada kondisi psikologis dan ketentraman rakyat kita," jelas Prabowo.
Dalam kesempatan tersebut, gambaran situasi global juga dipaparkan oleh sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju seperti Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan; Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman; Menteri KKP, Sakti Wahyu Trenggono serta Chief Executive Officer E-System Solutions FZ-LLC, Habib Boukharouba.