Presiden minta kiai gencar khotbah cegah terorisme dan narkoba
Pertikaian kelompok Sunni Syiah yang terjadi di Timur Tengah juga jadi perhatian.
Usai menggelar pertemuan dengan Kwarnas Gerakan Pramuka, Presiden Joko Widodo melanjutkan menerima kunjungan Ketua Nahdlatul Ulama (NU) Said Aqil Siradj untuk membahas persoalan radikalisme, terorisme dan narkoba.
Presiden Jokowi, sapaan akrabnya, didampingi Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Pandjaitan dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kenapa Presiden Jokowi mendukung Timnas Indonesia? Dalam unggahan yang sama, Jokowi menyisipkan doa dan harapan agar Timnas Indonesia mampu melaju hingga ke babak berikutnya. “Selangkah lagi untuk melaju ke fase kualifikasi babak ketiga Piala Dunia 2026, Teruslah berjuang dengan penuh semangat” ungkapnya.
Said Aqil mengaku diminta Jokowi menyampaikan imbauan ke umat muslim untuk pencegahan radikalisme, terorisme maupun narkoba. Menurutnya, permintaan ini bukan hal baru karena NU sudah berulang kali mengimbau masyarakat menghindari tindakan yang tidak sejalan dengan ajaran Islam.
"Presiden minta kepada kiai-kiai, bukan hanya saya tapi semua kiai-kiai NU, selalu bicara itu (radikalisme, terorisme dan narkoba), baik pada saat khotbah-khotbah maupun di masyarakat dan selalu ditekankan masalah itu," kata Said Aqil di istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (5/2).
"Saya jawab, NU sejak dulu pak, diminta atau tidak diminta, kiai selalu itu yang disampaikan hanya saja yang sekarang sangat-sangat darurat. Sehingga harus ditingkatkan lagi, tinggal nanti ke depan kiai-kiai akan bicarakan lagi," sambungnya.
Kiai NU selalu siap meluruskan opini publik terkait banyaknya tokoh agama yang malah terlibat terorisme. Dia menegaskan, kiai NU berjiwa nasionalis. "Alhamdulillah kita ini ulama-ulama NU dan Muhammadiyah, Sarekat Islam semua ulama yang nasionalis, nasionalis ulama," ungkap dia.
Said menambahkan, yang dikhawatirkan saat ini malah pertikaian kelompok Sunni Syiah yang terjadi di Timur Tengah. Konflik itu sudah mulai merayap ke Indonesia.
"Sudah jelas tanda-tandanya konflik Sunni Syiah di Timur Tengah. Terasa sekali getarannya di kita, apalagi di Jatim. Syiah itu (dianggap) sangat sensitif padahal belum tentu kan apa salahnya," ucapnya.
Baca juga:
Lawan Islam radikal, Donald Trump diusulkan raih Nobel Perdamaian
Antisipasi teror, Polisi gelar latihan lumpuhkan teroris
Bukan penyandang dana ke Suriah, Koswara keberatan dituntut 4 tahun
Menlu Retno sebut WNI yang ditangkap di Saudi karena terlibat teror
Narapidana teroris & narkoba bakal dibuatkan blok khusus super ketat