Pasca Bentrok, Presma UNSRI Palembang Mengaku Diintimidasi
Presma Unsri Palembang Nyaris 'Diculik' oleh 8 Orang Diduga Polisi. Menurutnya, pengakuan itu disampaikan langsung Nikmatul kepada petugas posko pengaduan yang didirikan WALHI Sumsel bagi korban bentrokan.
Dugaan adanya intimidasi dan penculikan terhadap aktivis pasca unjuk rasa mahasiswa yang berujung bentrokan dengan polisi beberapa hari lalu terjadi di Palembang. Hal ini dialami Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang, Nikmatul Hakiki.
Kabar tersebut dibenarkan Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Sumsel Muhammad Hairul Sobri. Menurutnya, pengakuan itu disampaikan langsung Nikmatul kepada petugas posko pengaduan yang didirikan WALHI Sumsel bagi korban bentrokan.
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Siapa pelaku utama pembunuhan siswi di Palembang? Aparat Polrestabes Palembang menyebutkan bahwa pelaku utama pembunuhan siswi di pemakaman umum Tionghoa Palembang, Minggu (31/8) sempat ikut Yasinan malam pertama di kediaman korban.
-
Dimana siswi SMP di Palembang ditemukan? Sementara itu tiga pelaku lainnya MZ 13 tahun, MS 12 tahun, dan AS 12 tahun pada saat korban ditemukan di TPU berada di lokasi kerumunan seolah-olah tidak mengetahui apa-apa yang terjadi.
-
Kapan Ragit Jalo diburu masyarakat Palembang? Biasanya, ragit jalo diburu oleh masyarakat Palembang ketika Ramadan.
-
Kapan Masjid Cheng Ho di Palembang diresmikan? Masjid ini berdiri di atas tanah hibah dari Pemerintah Daerah dan baru diresmikan pada tahun 2006 silam.
-
Siapa Mbak Dewi? Atha Dewi Prihantini (38) jadi salah satu pelestari adrem yang belakangan mulai terangkat ke permukaan.
"Iya memang, secara detail testimoni yang dia disampaikan kemarin. Ada semacam ancaman, intimidasi, dia nyaris dibawa (diculik)," ungkap Hairul saat dihubungi merdeka.com, Jumat (27/9).
Dia menjelaskan, dugaan rencana penculikan itu terjadi saat Nikmatul berada di sekitar kampus Unsri Palembang, Kamis (26/9) siang. Ada beberapa orang tak dikenal mendatanginya dan mencoba membawanya ke suatu tempat.
"(Pelaku) ada sekitar orang delapan lah, penampilannya kayak polisi baru, kayak begitu. Ditanya ada surat penangkapan enggak, dijawab tidak ada. Terus ada yang pegang kaki, pegang tangan," ujarnya.
Beruntung, kejadian itu diketahui teman-teman Nikmatul sehingga gagal dibawa para pelaku. Ketika itu, dia dan mahasiswa lain sempat cekcok mulut dengan para pelaku.
"Dia (Nikmatul) bilang (ngobrol) jangan di sini, tetapi di Masjid Algazali (sekitar TKP), tetapi ditunggu-tunggu teman-teman mahasiswa, mereka (para pelaku) tidak muncul-muncul lagi," kata dia.
Dari penuturan korban, sambung Hairul, dugaan percobaan penculikan itu dilatarbelakangi komentarnya terhadap video di Instagram terkait aksi unjuk rasa mahasiswa di gedung DPRD Sumsel dua hari sebelumnya. Nikmatul berkomentar video tersebut hanya pencitraan karena faktanya berakhir bentrokan dengan polisi yang menyebabkan puluhan mahasiswa terluka.
"Dari komentar itu, Nikmatul dikirimi DM oleh seseorang. Di situ ada ancaman atau intimidasi kepadanya," tukasnya.
Baca juga:
Anies Baswedan: Faktanya, Petugas Ambulans DKI Cedera Kaki dan Kepala
2 Mahasiswa Tewas Saat Demo, Menristekdikti Panggil Rektor Universitas Halu Oleo
Jokowi Batal Bertemu Mahasiswa Hari Ini
Demo Mahasiswa di Kendari, Polisi Cek Proyektil Ditemukan di Rumah Warga
Polwan Berjilbab Putih Disiagakan Amankan Demo di Gedung DPRD Sumut
VIDEO: Cerita Ananda Badudu Soal Mahasiswa Ditangkap Polisi Butuh Pertolongan