Pria di Palembang Iseng Pesan Narkoba ke Polda Sumsel Lewat Ojol, Begini Nasibnya Sekarang
Seorang pria DR diamankan polisi karena ketahuan memesan narkoba ke Polda Sumatera Selatan melalui aplikasi ojek online.
Pelaku memesan untuk diambilkan narkoba ke Polda Sumsel melalui layanan delivery Maxim
Pria di Palembang Iseng Pesan Narkoba ke Polda Sumsel Lewat Ojol, Begini Nasibnya Sekarang
Seorang pria DR diamankan polisi karena ketahuan memesan narkoba ke Polda Sumatera Selatan melalui aplikasi ojek online. Pelaku berdalih iseng dengan tujuan membuat pengemudi ojol panik dan ketakutan.
- Ditegur karena Parkir Sembarangan, Pria Ini Mengaku Dirinya Polisi Berpangkat Briptu
- 3 Kali Nikah, Seorang Pria Bunuh Istri Siri Gara-Gara Kesal Dimintai Uang Belanja
- Kesal Benderanya Tak Laku, Pedagang Jalanan Ngamuk Rusak dan Lempari Rumah Penjual Online di Garut
- 2 Pria ini Dulu Sama-sama Tes Masuk Polisi Tapi 1 Gagal, Kini Takdir Mempertemukan Mereka 1 Kantor Tapi Beda Instansi
Pelaku memesan untuk diambilkan narkoba ke Polda Sumsel melalui layanan delivery Maxim, Kamis (5/10). Barang tersebut diminta diantar ke Taman Fly Over yang hanya berjarak sekitar 200 meter.
Pengemudi ojol lantas menuju titik pejemputan pesanan. Ia kaget bukan main karena tujuannya adalah Polda Sumsel, terlebih tertulis di catatan pesanan adalah narkoba.
Takut dijebak, pengemudi ojol tak membatalkan pesanan. Ia lantas melapor melalui nomor Bantuan Polisi (Banpol). Tak butuh waktu lalu dalam traking posisi pelaku, anggota Ditres Narkoba Polda Sumsel mengamankannya. Pria itu pun menjalani pemeriksaan oleh penyidik.
Pelaku DR mengaku khilaf melakukan perbuatannya dengan cara iseng memesan narkotika melalui aplikasi ojol. Dirinya menyebut apa yang dilakukan atas dasar keisengan.Pelaku berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya dan meminta maaf kepada pengemudi ojol yang resah akibat kelakuannya.
"Saya menyesali perbuatan saya dan berjanji tidak akan mengulangi lagi,"
ungkap pelaku DR di Mapolda Sumsel, Jumat (6/10).
Wadir Ditresnarkoba Polda Sumsel AKBP Harissandi mengatakan, pelaku menyebut meminjam ponsel temannya untuk membuka aplikasi ojol dan memesan narkoba. Parahnya, narkoba itu minta diambil di kantor polisi dan diantar tak jauh dari lokasi penjemputan.
"Pengemudi ojol melapor ke Banpol dan dilakukan tracking, pelaku langsung diamankan,"
kata AKBP Harissandi.
merdeka.com
Dalam kasus ini, penyidik tidak memproses secara hukum. Pelaku meminta klarifikasi dan penyampaian maaf secara terbuka melalui video."Pelaku cuma iseng, tapi kami sampaikan itu tidak benar. Kami hanya beri sanksi permintaan maaf saja dari pelaku," kata Harissandi.
Polisi berharap warga tidak mengulangi perbuatan serupa dengan tujuan apapun. Kelakuan aneh itu bisa saja menimbulkan kepanikan orang lain dan keresahan masyarakat.