Pria Mengamuk dan Membacok Satu Keluarga di Bima, 1 Orang Tewas
"Tiba-tiba datang pelaku Sukardin dengan membawa sebilah parang dan mengamuk, kemudian membacok para korban," kata Heru
Pria bernama Sukardin (53) diduga menganiaya satu keluarga di Kabupaten Bima, NTB, Rabu (6/10) pukul 11.30 WITA. Satu orang tewas akibat kejadian tersebut.
Kapolres Bima AKBP Heru Sasongko mengatakan, kejadian berawal saat korban bernama Sri Rahmayati (13) bersama Nursadah (20) dan Muhaimin (17) sedang menonton televisi di rumahnya.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Kenapa mimisan berbahaya? Mimisan yang berbahaya dapat menjadi tanda dari masalah kesehatan yang serius. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui tanda-tanda mimisan yang memerlukan perhatian medis dan segera mencari bantuan medis jika diperlukan.
-
Apa itu "Kijang Buaya"? Generasi pertama ini dijual Rp 1,3 juta per unit. Dikenal dengan sebutan \"Kijang Buaya\".
-
Kapan Curug Bibijilan buka? Curug Bibijilan buka setiap hari mulai pukul 08.00 – 16.00 WIB.
-
Apa itu pingsan? Pingsan adalah kondisi sementara di mana seseorang kehilangan kesadaran karena penurunan aliran darah ke otak.
"Tiba-tiba datang pelaku Sukardin dengan membawa sebilah parang dan mengamuk, kemudian membacok para korban," kata Heru dalam keterangannya, Kamis (7/10).
Saat itu, korban langsung berteriak, membuat warga sekitar berdatangan menangkap pelaku. Namun, saat itu Sukardin lari ke jalan raya sambil memegang senjata tajam tersebut.
"Kemudian datang anggota Polsek Bolo yang dipimpin oleh Bripka Suhendra untuk membantu warga mengamankan pelaku. Di mana pelaku masih memegang sajam. Selanjutnya, anggota melakukan negosiasi dengan pelaku agar pelaku menyerahkan diri," jelasnya.
"Namun pelaku berupaya bunuh diri dengan cara menikam perutnya sendiri dengan menggunakan parang yang dipegangnya sampai isi perutnya keluar," sambungnya.
Usai bernegosiasi, terduga pelaku mau menyerahkan sajam itu kepada anggota polisi. "Sehingga anggota dapat mengamankan pelaku. Namun pada saat pelaku hendak dievakuasi, masyarakat yang begitu banyak melakukan pelemparan ke arah pelaku. Sehingga pelaku berontak dan merampas senpi anggota. Pelaku melakukan penembakan ke arah anggota Bripka Suhendra," ungkapnya.
Polisi membawa pelaku ke Rumah Sakit (RS) Sondosia. Namun ketika hendak dibawa, warga melakukan pemukulan terhadap Sukardin.
"Pada saat itu pelaku mau di bawa ke rumah sakit sondosia masyarakat sudah banyak dan memukuli pelaku, sehingga pelaku meninggal dunia di halaman Rumah Sakit Sondosia," ujarnya.
Atas kejadian itu, korban atas nama Sri Rahmayati meninggal dunia. Sedangkan Nursadah mengalami luka berat dan Muhaimin mengalami luka ringan serta Bripka Suhendra dirawat di RSUD Bima dan dirujuk ke Mataram. Pelaku juga tewas.
"Jenazah Sri Rahmayanti sudah dimakamkan tadi sore di TPU Sondosia. Sedangkan jenazah Sukardin masih di RSU Sondosia. Rencana akan dimakamkan malam ini di TPU Desa Sanolo," sebutnya.
"Sampai saat ini situasi di Desa Sondosia, Kecamatan Bolo masih terkendali," tutupnya.
Baca juga:
Berkas Perkara KDRT Kombes RW Sudah Dinyatakan Lengkap oleh Kejari Jakut
Anak Punk di Cengkareng Tewas Dianiaya Usai Cekcok dengan Temannya
Salah Sasaran, Buruh di Palembang Bacok Ayah Selingkuhan Istri
Tiga Buruh Bangunan di Denpasar Keroyok dan Rampas Tas Pengemudi Ojol
Beredar Video Napi Lapas Jember Menganiaya Teman di Penjara, Begini Nasibnya Sekarang