Prof Zubairi: Kita Jangan Jemawa Hadapi Varian Omicron
Ketua Satuan Tugas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Prof Zubairi Djoerban mengatakan, Indonesia harus membuat langkah mitigasi untuk mengantisipasi varian Omicron atau B.1.1.529. Langkah ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 seperti yang terjadi beberapa bulan lalu akibat varian Delta.
Ketua Satuan Tugas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Prof Zubairi Djoerban mengatakan, Indonesia harus membuat langkah mitigasi untuk mengantisipasi varian Omicron atau B.1.1.529. Langkah ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 seperti yang terjadi beberapa bulan lalu akibat varian Delta.
"Langkah mitigasi mutlak dilakukan untuk hindari pengulangan Delta. Apalagi Omicron (B.1.1.529) ini seperti 'fitur terbaik' dari Alpha, Beta, Gamma, dan Delta," katanya melalui akun Twitter @ProfesorZubairi, Sabtu (27/11).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Bagaimana Echovirus 11 bisa menyebar? Sebagian besar echovirus menyebar melalui kontak dengan kotoran. Bayi baru lahir bisa mendapatkan virus selama kelahiran dari ibu mereka. Virus mungkin tidak menimbulkan gejala apa pun pada saluran pencernaan, tetapi dapat menyebabkan infeksi berbahaya pada seseorang dengan sistem kekebalan yang lemah atau yang kekebalannya kurang berkembang.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Merdeka.com sudah mendapat izin untuk mengutip pernyataan Prof Zubairi tersebut. Ketua Dewan Pertimbangan PB IDI ini meminta pemerintah tidak jemawa menghadapi ancaman varian Omicron.
Jika merujuk pada penilaian media barat, penanganan Covid-19 di Indonesia terburuk. Bahkan, Indonesia dianggap baru bisa bebas dari Covid 10 tahun lagi.
"Itu kata Bloomberg. Lalu, kita bangkit dan membuktikan. Saat ini? Kita cukup baik dan negara asal media ini pun jauh dari baik. Maka itu, jangan jemawa," sambungnya.
Prof Zubairi menjelaskan, Omicron pertama kali ditemukan dari spesimen yang diambil pada 9 November 2021. Varian tersebut kemungkinan sudah memasuki pelbagai negara di dunia hampir sebulan.
"Pelbagai negara langsung membatasi penerbangan. Indonesia pun harusnya punya mitigasi, termasuk mempertimbangkan untuk batasi akses penerbangan ke dan dari negara tertentu," ujarnya.
Sebelumnya, Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, varian B.1.1.529 pertama kali terdeteksi di Botswana, negara di Afrika bagian selatan.
Dicky menyebut, varian ini memiliki 32 mutasi. Salah satu mutasinya terdeteksi di Cambridge, Inggris. Berdasarkan penelitian di Cambridge, varian B.1.1.529 berpotensi lebih infeksius dan menurunkan efikasi vaksin.
Baca juga:
Epidemiolog Ungkap Gejala Pasien Terjangkit Varian Covid-19 Omicron
Belanda Laporkan 61 Pelancong dari Afrika Selatan Positif Covid-19
Ini 8 Negara Afrika yang Warganya Dilarang Masuk RI Cegah Varian Omicron
Cegah Varian Omicron Masuk, RI Tutup Pintu Masuk Bagi Warga Negara Afrika
Arab Saudi Tutup Penerbangan dari dan ke Tujuh Negara Afrika karena Varian Omicron
Dokter Afrika Selatan Beberkan Gejala Pasien yang Terinfeksi Covid Varian Omicron
Di Depan Himpunan Pengusaha Nahdliyin, Ibas Bicara Ancaman Varian Covid-19 Omicron