Profil Serka Daniel Anggota TNI Ajudan Bupati Kutai Barat yang Tendang Wajah Sopir Truk
Dandim 0912 Kutai Barat Letkol Czi Eko Handoyo mengungkapkan profil ajudan bupati FX Yapan yang menendang wajah sopir truk.
Serka Daniel ternyata sudah dua tahun terakhir bertugas sebagai ajudan Bupati FX Yapan.
Profil Serka Daniel Anggota TNI Ajudan Bupati Kutai Barat yang Tendang Wajah Sopir Truk
Ajudan Bupati Kutai Barat FX Yapan yang menendang sopir truk Crude Palm Oil (CPO) adalah Anggota TNI Sersan Kepala (Serka) Daniel. Serka Daniel merupakan personel Kodim 0912 Kutai Barat.
- Viral Ajudannya Tendang Sopir Truk, Ini Profil dan Harta Kekayaan Bupati Kutai Barat FX Yapan
- VIDEO: Profil Ajudan TNI Bupati Kutai Barat, Viral Aniaya Sopir Truk Minyak
- Viral Aniaya Sopir Truk CPO, Serka Daniel Bukan Lagi Ajudan Bupati Kutai Barat
- Anggota TNI Ajudan Bupati Kutai Barat Tendang Wajah Sopir Truk Disanksi, Dandim Minta Korban Melapor
Dia ternyata sudah dua tahun terakhir bertugas sebagai ajudan Bupati FX Yapan.
Serka Daniel viral setelah video rekaman warga memperlihatkan dia menendang wajah dan perut sopir truk CPO.
Kejadian dimula ketika rombongan Serka Daniel dan FX Yapan hendak mendahului konvoi truk CPO Rabu (20/12) sore.
"Iya benar personel Kodim," kata Dandim 0912 Kutai Barat Letkol Czi Eko Handoyo, dikonfirmasi merdeka.com, Kamis (21/12) malam.
"Jadi, masih kami inikan, mediasi, secara keluargaan juga sudah. Kami juga berikan santunan ke korban," ujar Eko.
"Kedua, perintah pimpinan juga, sesuaikan dengan hukum yang berlaku di TNI. Tidak ada yang kebal hukum, semuanya sama di mata hukum," tambah Eko.
Eko membenarkan, ajudan Bupati FX Yapan itu bernama Daniel dan berpangkat Serka. Eko mempersilakan masyarakat yang keberatan untuk melapor ke Detasemen Polisi Militer (Denpom).
"Dipersilakan, monggo (melapor). Kita kan negara hukum, kita terbuka," tegas Eko.
Pihaknya juga langsung koordinasi bersama dengan Polres Kutai Barat dan juga korban.
"Saya sudah dari semalam, kita koordinasikan ini secara kekeluargaan. Alhamdulillah mereka (korban) menerima secara kekeluargaan,"
tutup Eko Handoyo.