Proses Pemakaman Pelaku Penyerangan Polsek Daha Selatan Dijaga Polisi
Abdurrahman (20), pelaku penyerangan Mapolsek Daha Selatan, Kalimantan Selatan tewas saat beraksi. Kepala Desa Baruh Jaya, Kecamatan Daha Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Maslan mengatakan jenazah Abdurrahman telah dimakamkan hari Jumat (5/6).
Abdurrahman (20), pelaku penyerangan Mapolsek Daha Selatan, Kalimantan Selatan tewas saat beraksi. Kepala Desa Baruh Jaya, Kecamatan Daha Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Maslan mengatakan jenazah Abdurrahman telah dimakamkan hari Jumat (5/6).
Pemakaman dilakukan di Kuburan Muslimin Dukuh, Desa Panggandingan, Kecamatan Daha Utara, dengan pengamanan ketat pihak Polres setempat melibatkan sekitar 15 orang personel.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana kejadian teror suara ketuk pintu ini terjadi? Belum lama ini, sebuah kejadian yang tak biasa terjadi di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
"Pemakaman berlangsung seperti biasa, yang berbeda hanya dari segi pengamanan, dihadiri pihak keluarga yakni Ibu dan kakak dari Abdurrahman," katanya saat diminta keterangan, Sabtu kemarin. Dikutip dari Antara.
Ibu kandung almarhum, Asniah mengatakan Abdurrahman merupakan anak pria satu-satunya dari empat bersaudara, selama ini tidak pernah menunjukkan perilaku aneh dan pihak keluarga tidak mengetahui mengapa sampai melakukan penyerangan tersebut.
Menurut dia, pada Minggu (31/5), dirinya mengetahui Abdurrahman berencana mau membawa masuk sepeda motor, tidak begitu lama Abdurrahman malah menghilang, ketika dirinya bangun subuh sekitar pukul 04.00 Wita tidak menemukan anaknya.
Keluarga baru mengetahui Abdurrahman menyerang markas Kepolisian Sektor Daha Selatan yang juga mengakibatkan meninggalnya Brigadir Leo Nardo Latupapua pada Senin (1/6) pagi sekitar pukul 09.00 Wita dan informasi itupun diketahui dari media sosial yang beredar.
"Semua barang bukti yang tertinggal dari penyerangan juga tidak pernah kami lihat, dan kami tidak tahu menahu semua barang yang ditemukan polisi, termasuk berbagai atribut diduga ISIS dan senjata tajam (Sajam) tidak dibawa dari rumah saat Abdurrahman pergi," katanya.
Baca juga:
Terduga Teroris Jaringan Jamaah Islamiah Diciduk Densus 88 di Cirebon
Satu Terduga Teroris & Bahan Peledak Diamankan Densus 88 di Pontianak
TNI, Polri dan BIN Diminta Waspadai Kelompok Radikal di Tengah Pandemi Covid-19
Meninggal di Jakarta, Napiter Gunung Sindur Dimakamkan di Sukoharjo
Buntut Penyerangan Polsek Daha Selatan, Kapolres Hulu Sungai Dimutasi