Psikolog duga Bripka Triono bunuh istri bukan karena kesal dimarahi
Pelaku diduga telah merencanakan pembunuhan secara matang.
Motif di balik pembunuhan yang dilakukan Bripka Triono terhadap istrinya diduga bukan hanya karena rasa kesal. Tetapi ada motif lain yang lebih besar hingga membuat pelaku tega berbuat itu.
"Mungkin juga ada alasan lebih kuat untuk membunuh selain karena kesal sering dimarahi," kata Psikolog Universitas Pancasila (UP) Aully Grashinta, Senin (28/3).
Mengenai motif lain yang dimaksudkan, Shinta tidak dapat menjelaskan detil karena harus mendalami sifat pelakunya. Namun itu bisa diketahui dengan cara pendekatan perlahan sehingga pelaku menceritakan motif tersebut.
"Yang pasti ada keinginan dan kebutuhan membunuh cukup besar karena direncanakan sedemikian rupa," katanya.
Seperti diketahui bahwa Bripka Triono meminta bantuan M (sebelumnya ditulis R, red) untuk membunuh Ratnita Handriani (37). Shinta melihat dalam hal ini pelaku sudah melakukan perencanaan matang untuk melakukan tindakan tersebut.
"Ini bukan tindakan spontan saat dia kesal," ungkapnya.
Yang dimaksud tindakan spontan adalah ketika pelaku kesal maka bisa langsung saja bertindak agresif. Akan tetapi jika sudah sampai mengajak orang lain maka tidak dapat dikatakan sebagai tindakan spontan.
"Kalau sampai merencanakan dan menyuruh orang lain mungkin ada hal lebih besar yang melatarbelakangi," pungkasnya.
Ratnita Handriani (37) yang ditemukan tewas di rumahnya diketahui dibunuh oleh suaminya, Bripka Triono (34). Ratnita meninggalkan dua anak, satu putri dan satu putra. Sedangkan suami korban yang juga otak pembunuhan ini sudah ditangkap dan diperiksa.
Saat eksekusi, pelaku dibantu seorang temannya, M. Saat jasad Ratnita ditemukan, terdapat darah yang keluar dari hidung korban.
"Kedua pelaku sudah ditahan," kata Kapolresta Depok Kombes Pol Dwiyono.