Puluhan Anak SD di Garut Keracunan Es Krim
Ia mengatakan dari seluruh korban yang mengalami gejala keracunan, salah satunya sempat dirujuk ke Puskesmas untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Setelah mendapat tindakan, setelah beberapa jam dirawat, korban keracunan itu pun diperbolehkan pulang.
Puluhan siswa-siswi Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kersamenak 2, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut, Jawa Barat, Selasa (14/2) mengalami gejala keracunan. Gejala tersebut dirasakan mereka setelah mengonsumsi jajanan es krim yang dijual pedagang keliling di sekolah.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani membenarkan adanya dugaan keracunan yang menimpa puluhan siswa-siswi SD di wilayah Kecamatan Tarogong Kidul.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Di mana kuburan viral itu berada? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Kenapa Hanum Mega viral belakangan ini? Baru-baru ini nama Hanum Mega tengah menjadi sorotan hingga trending di Twitter lantaran berhasil membongkar bukti perselingkuhan suaminya.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
"Ada 66 siswa-siswi yang mengalami gejala keracunan, diduga usai jajan es krim dari pedagang keliling di sekolah," katanya.
Ia mengatakan dari seluruh korban yang mengalami gejala keracunan, salah satunya sempat dirujuk ke Puskesmas untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Setelah mendapat tindakan, setelah beberapa jam dirawat, korban keracunan itu pun diperbolehkan pulang.
"Kondisi setelah mendapat penanganan terus membaik, jadi diperbolehkan pulang namun tetap dalam pengawasan kami. Untuk sisanya yang 65 orang, semuanya sudah pulang ke rumah, dan juga dalam pengawasan kami," kata Leli.
Berdasarkan informasi yang diterima pihaknya, para siswa yang mengalami gejala keracunan diketahui membeli eskrim dari salah satu pedagang di pagi hari, tepatnya di jam istirahat. Sekitar 30 menit setelah membeli dan mengkonsumsi es krim itu, mereka diketahui merasa pusing, sakit perut, dan muntah.
Pihak sekolah ketika itu langsung melaporkan apa yang menimpa para siswa kepada puskesmas.
"Para tenaga kesehatan dari puskesmas langsung datang ke sekolah untuk memberikan pertolongan langsung di sekolah dan salah satu siswa sempat dibawa ke puskesmas untuk mendapat tindakan lanjutan," ungkapnya.
Dugaan sementara, menurut Leli, penyebab keracunan dari jajanan es krim yang dibeli oleh para siswa saat istirahat. Namun walau begitu, untuk memastikannya, pihaknya sudah mengambil sampel es krim tersebut untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Sampel es krim dari bekasnya sudah kami ambil dan kami kirimkan ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Untuk proses lainnya, kasus ini sudah dalam penanganan pihak kepolisian," ucapnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pedagang eskrim saat ini dalam pencarian kepolisian. Berdasarkan keterangan saksi kepada kepolisian, pedagang es krim tersebut baru pertama kali berjualan di sekitar sekolah.
(mdk/eko)