Puluhan Hektare Lahan Pertanian di Lumajang Rusak dan Terancam Gagal Panen Setelah Diterjang Angin Kencang
Yulianto, salah seorang petani mengatakan lahannya terancam gagal panen atas kondisi kerusakan tersebut.
Tak hanya angin kencang, serangan hama wereng juga mengancam para petani.
- Tangani Kebakaran Hutan dan Lahan di Inhu, Polri Bentuk Posko Terpadu
- 300 Hektare Hutan Lindung di Danau Toba Terbakar, Ini Penyebabnya
- Pilu Petani di Subang Dapati 200 Hektare Sawahnya Mati Mengering, Ternyata Hama Ini Penyebabnya
- Heboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka
Puluhan Hektare Lahan Pertanian di Lumajang Rusak dan Terancam Gagal Panen Setelah Diterjang Angin Kencang
Dampak cuaca ekstrem hujan disertai angin kencang puluhan hektare sawah di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur mengalami kerusakan. Akibat cuaca ekstrem ini juga sawah para petani terancam serangan hama wereng.
Angin kencang yang sering melanda wilayah Kabupaten Lumajang membuat lahan pertanian banyak yang rusak. Kondisi ini terlihat di area persawahan sekitar Jalan Lintas Timur, Kecamatan Lumajang pada Kamis (14/3).
Tanaman padi yang sudah jelang memasuki masa panen rusak berjatuhan akibat diterjang angin kencang. Kondisi ini membuat para petani pusing. Pasalnya, hasil panen lahan yang rusak tersebut dipastikan menyusut.
Selain padi, beberapa petak lahan tanaman palawija juga rusak akibat dihantam angin kencang beberapa hari terakhir. Tak hanya angin kencang, serangan hama wereng juga mengancam para petani.
Yulianto, salah seorang petani mengatakan lahannya terancam gagal panen atas kondisi kerusakan tersebut.
"Ini kena serangan hama wereng, kalau dibiarkan bisa merangkak ke seluruh tanaman, jadi ini terancam gagal panen," kata Yulianto, Kamis (14/3).
Sementara itu, Kabid Tanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Lumajang, Arif Budiman mengatakan kondisi el Nino tersebut memang tidak bisa dihindari. Namun, upaya untuk antisipasi dari serangan hama wereng ia mengatakan petani perlu mengunag pola tanam dengan metode organik.
Sehingga, bisa meminimalisir kerusakan lahan pertanian dan mengoptimalkan hasil panen yang ada.
"Kalau mau perbaikan sawahnya dengan mengaplikasikan produk pertanian yang bisa menurunkan keasaman tanah. Banyak sudah dikenalkan kepada petani, meskipun petani masih belum familiar. Nah cara ini menjadi salah satu alternatif untuk memperbaiki lahan," ujar Arif.