Puluhan Ibu-Ibu di Probolinggo Tertipu Arisan Online, Kerugian Capai Rp500 Juta
Menurut Djando, pihaknya sebagai kuasa hukum korban telah mengadukan kasus tersebut ke polisi. Ia bahkan turut mendampingi puluhan korban yang datang langsung ke Polres Probolinggo.
Puluhan ibu-ibu di Probolinggo meradang lantaran uang arisan online dengan kerugian mencapai Rp 500 juta rupiah, amblas tak jelas jeluntrungannya. Mereka makin kesal, lantaran sang pengumpul arisan tiba-tiba lenyap bak ditelan bumi.
Karuan saja, puluhan ibu-ibu korban arisan ini pun lantas mengadukan nasibnya ke polisi. Hal ini pun dibenarkan oleh SW Djando GH, kuasa hukum ibu-ibu korban arisan online tersebut.
-
Di mana letak Probolinggo? Probolinggo adalah sebuah kota yang terletak di pesisir utara Jawa Timur, 100 km di sebelah tenggara kota Surabaya.
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kenapa Pemilu di Indonesia penting? Partisipasi warga negara dalam Pemilu sangat penting, karena hal ini menunjukkan dukungan dan kepercayaan terhadap sistem demokrasi yang berlaku.
-
Apa yang ditawarkan Probolinggo kepada wisatawan? Probolinggo menawarkan variasi wisata yang terjangkau namun tetap indah, cocok untuk liburan keluarga.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
Menurut Djando, pihaknya sebagai kuasa hukum korban telah mengadukan kasus tersebut ke polisi. Ia bahkan turut mendampingi puluhan korban yang datang langsung ke Polres Probolinggo.
"Iya benar, saya mendampingi puluhan ibu-ibu ke Polres Probolinggo. Saat ini baru ada 60 orang ibu-ibu yang menyerahkan kuasa pada saya. Kemungkinan bisa berkembang (korbannya), karena ini arisan online yang peserta juga ada dari luar kota," tegasnya dikonfirmasi merdeka.com, Jumat (9/4).
Ia menjelaskan, kasus ini berawal dari pelaku berinisial EV, menawarkan arisan dengan sistem online melalui berbagai media sosial sejak 2020 lalu. Korban yang dimediasi oleh beberapa koordinator di bawah pelaku, juga menjanjikan tambahan prosentase dari hasil tabungan.
"Pelaku juga memberikan iming-iming hadiah, seperti perlengkapan dapur jika membernya berhasil melunasi arisannya sesuai dengan jatuh tempo. Korban menyetorkan arisannya melalui transfer ke rekening pelaku," tambahnya.
Pada 2020, beberapa member diakui mendapatkan arisan sesuai dengan yang dijanjikan pelaku. Namun, pada 2021 ini, beberapa korban yang sudah jatuh tempo, justru tak mendapatkan uangnya sendiri.
Awalnya, pelaku hanya sanggup menjanjikan saja akan melunasi arisan sebagaimana yang disepakati beserta hadiahnya. Namun, setelah berkali-kali ditagih korban, pelaku yang juga berdomisili di Probolinggo, tiba-tiba saja menghilang.
"Karena yang bersangkutan tidak berada di tempat tinggalnya lagi, maka para korban ini melaporkan ke polisi. Korban ada yang setor uang antara Rp3 juta hingga Rp36 juta. Total kerugian sementara ini hingga Rp500 juta," pungkasnya.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Probolinggo Kota, AKP Heri Sugiono membenarkan adanya kasus tersebut. Namun, ia belum dapat banyak berkomentar karena para korban secara resmi belum membuat laporan ke polisi.
"Iya benar. Tapi korban belum membuat laporan secara resmi," tegasnya.
Baca juga:
Buron Usai Divonis Bersalah di Tahun 2020, Ameng Dibekuk Kejari Jakut
Diduga Menggelapkan Uang Klien, Pengusaha Ini Dilaporkan ke Polda Metro
Polisi Buru Komplotan Dokter Abal-Abal Suntik Filler Ilegal ke Payudara
Waspada Komplotan Pemalsu KTP ABK di Pelabuhan Benoa Bali, Tarif Rp 200 Ribu
Sepak Terjang Dokter Abal-Abal Buka Praktik Suntik Filler Payudara di Tangsel
Penipu Salah Sasaran, Hubungi Target Ternyata Polisi Militer Langsung Dikerjai Balik