Puluhan murid SD di Mempawah keracunan jajanan cokelat kedaluwarsa
Sebagian para murid bahkan sampai dirawat di lantai puskesmas.
Puluhan murid SDN 010 Siantan, kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat dilarikan ke puskesmas inap di Jungkat, Mempawah, Selasa (1/3). Mereka diduga keracunan, usai mengonsumsi jajanan makanan ringan, yang belakangan diketahui telah kedaluwarsa. Delapan murid di antaranya harus menjalani perawatan intensif.
Keterangan diperoleh, Selasa (1/3) tengah hari tadi, banyak siswa mendadak mengalami mual, pusing disertai muntah-muntah, usai membeli jajanan dari seorang murid di sekolah yang sama.
"Saat jam istirahat, murid-murid kami beli jajanan sejenis cokelat yang dijual temannya. Jajanan itu dimakan beramai-ramai murid lainnya. Mendadak mereka mual-mual," kata salah seorang guru SDN 010 Siantan, Farida saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (1/3).
Harga jajanan yang dijual memang terbilang murah meriah Rp 1.000 sampai Rp 2.000. Namun belakangan, setelah ditelusuri lebih jauh, telah melewati tanggal layak konsumsi.
"Sekitar 90 murid yang mengalami mual-mual, seperti keracunan, juga demam. Makanan ringan itu ada yang dibeli pagi tadi. Akhirnya ketahuan guru-guru pas jam istirahat," ujar Farida.
Akhirnya puluhan murid dilarikan ke puskesmas Jungkat. Namun disebabkan keterbatasan tempat tidur, mereka harus dirawat di lantai puskesmas. Beberapa di antara murid harus dirawat menggunakan selang infus. Hingga sore hari, murid lainnya, dipersilakan untuk pulang ke rumah masing-masing.
"Ada delapan yang harus dirawat intensif di puskesmas karena kondisinya masih lemah," kata Kepala Puskesmas Rawat Inap Jungkat, Sri Lestari, dikonfirmasi terpisah.
Kasus keracunan puluhan murid ini akhirnya sampai ke kepolisian. Aparat bergegas memasang garis batas polisi di sebuah gudang yang diduga menjadi tempat penyimpanan makanan ringan kedaluwarsa itu. Balai Besar Pemeriksaan Obat dan Makanan (Balai POM) Pontianak pun turun tangan, memeriksa sampel jajanan yang dibeli para murid.