Puluhan Patung Manusia Kerdil Hingga Alat Masak Kuno Ditemukan di Wisata Batu Mahpar
Salah satu warga menyebut bahwa di lokasi penemuan patung-patung tersebut sudah sejak lama ditemukan batu yang bentuk tangan manusia yang terkubur.
Warga di Kampung Tegalmunding, Desa Linggawangi, Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya, digegerkan atas penemuan puluhan patung kuno. Puluhan patung tersebut ditemukan di tempat wisata Batu Mahpar dan diduga peninggalan sejarah.
Ois Syaadah (23), salah satu warga menyebut bahwa di lokasi penemuan patung-patung tersebut sudah sejak lama ditemukan batu yang bentuk tangan manusia yang terkubur. “Setelah digali ditemukan patung berbentuk seperti manusia kerdil. Minggu kemarin digali atas inisiatif pengelola ditemukan banyak patung," kata dia, Rabu (12/2).
-
Apa yang ditemukan oleh sukarelawan di situs arkeologi? Sukarelawan yang terlibat dalam penggalian di situs arkeologi menemukan patung kepala wanita Romawi kuno dengan ukiran khas.
-
Bagaimana bentuk terowongan yang ditemukan di situs arkeologi? INRAP menyampaikan, beberapa bagian dalam terowongan sangat sempit dan ada bagian yang ditutup, sementara pada bagian lainnya cukup tinggi, memungkinkan orang bisa berdiri di dalamnya.
-
Di mana situs arkeologi dengan rumah kosong dan terowongan tersembunyi berada? Rumah kosong ini berada di situs arkeologi Distre, Prancis barat, berasal dari sekitar abad ke-10 sampai ke-12.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di lokasi pagar sisi utara Istana Majapahit? Arkeolog berhasil menemukan lokasi pagar sisi utara hingga tiga tapak gapura dari Istana Majapahit. Hal itu berlangsung usai tahun 2023 lalu sempat terkendala pembebasan lahan di Jatirejo.
-
Apa yang ditemukan di Situs Arkeologi Saruq Al-Hadid? Penggalian tersebut menghasilkan harta karun berupa artefak langka, termasuk perunggu, tembikar, dan bejana batu, serta senjata seperti belati, pedang, kapak, panah perunggu dan besi, cangkang hias, ribuan manik-manik yang terbuat dari batu mulia dan semi mulia, berbagai segel lokal dan asing, dan banyak keping emas dan perak yang unik.
-
Dimana letak situs-situs arkeologi yang ditemukan tersebut? Temuan-temuan tersebut termasuk struktur, desa berbenteng, bangunan pertahanan dan seremonial, pemukiman di puncak gunungm geoglyph lainnya di seluruh lembah Amazon.
Ia menyebut bahwa hasil penggalian yang dilakukan sendiri ditemukan 22 patung. Bentuknya mulai dari manusia kerdil, monyet, ganesha, hingga alat memasak zaman dahulu.
Di lokasi penemuan sendiri, berdasarkan pantauan ditemukan sejumlah bekas galian yang tidak dalam, hanya 0,5 hingga 1 meter. Bekas galian tersebut pun sudah ditutupi kembali.
“Sebagian patung telah diamankan oleh pengelola, tapi sebagian patung lainnya masih berserakan di sekitar lokasi penemuan dengan dibatasi oleh garis,” katanya.
Sementara itu, salah seorang pegawai tempat wisata Batu Mahpar, Nais Siti Nuraisyah menyebut bahwa penggalian dilakukan atas inisiatif pengelola karena ingin mendirikan museum. Saat penggalian dilakukan, ditemukan banyak benda kuno di dalamnya.
Ia mengungkapkan bahwa satu patung sempat menimbul ke permukaan sejak Batu Mahpar dibuka, namun penggalian massal baru dilakukan pada Minggu (9/2). “Belum ada penelitian terkait penemuan patung-patung kuno di sini. Pengelola juga belum mengundang arkeolog untuk melakukan penelitian kepada patung-patung itu. Tapi kalau mereka mau meneliti dipersilakan saja," ungkapnya.
Nais menyebut bahwa patung-patung yang ditemukan rencananya akan menjadi koleksi museum yang akan diresmikan. Museum sendiri rencananya akan diisi dengan kepustakaan Malik Al Hindi, taman aksara, dan jenis-jenis bambu yang langka.
Selain penemuan sejumlah patung kuno yang diduga peninggalan sejarah, Nais menyebut bahwa di kawasan destinasi wisata Batu Mahpar juga terdapat berbagai bebatuan berbentuk unik. Batu-batuan itu berbentuk berbagai hewan dan sebuah jejak kaki di batu.
Batu-batuan tersebut, dikatakan Nais secara terbentuk secara alami sejak sebelum destinasi wisata itu dibuka. Hasil bentukan alami tersebut, sejumlah batu menyerupai hewan seperti singa, ular kobra, domba, dan lainnya. "Itu menjadi salah satu daya tarik wisata ke tempat ini," sebutnya.
Selain bebatuan yang berbentuk hewan, terdapat juga jejak kaki manusia di sebuah batu lonjong dengan ukuran bulatan sekitar 50 sentimeter. Batu tersebut disebut Nais ditemukan jauh sebelum penemuan patung-patung.
Tak hanya itu, di lokasi itu juga terdapat gua alami dan oleh pengelola sempat dijadikan musalah untuk pengunjung yang datang. Namun belakangan tempat itu ditutup lantaran air merembes dari langit-langit gua.
Patung Ditemukan Sejak 2013
Pemilik tempat wisata Batu Mahpar, Irjen Pol (Purn) Anton Charliyan mengungkapkan bahwa patung-patung yang ditemukan dalam proses penggalian sebetulnya sudah ditemukan sejak tahun 2013. Ketika itu saya sedang di luar daerah. Karena saya tak tahu jelas, minta para pekerja mengubur kembali, kata lelaki yang pernah menjabat sebagai Kapolda Jabar ini.
Anton menyebut bahwa baginya patung-patung tersebut tidak dipandang sebagai benda kuno, namun lebih pada sebuah benda seni. Ia pun berharap agar patung-patung tersebut bukanlah benda purbakala sehingga karena memiliki nilai seni bisa dijual.
Kalau Benda purbakala akan saya serahkan kepada pemerintah. Mungkin ini dulunya bagaimana kan kita tak mengerti. Dulu di sini kan perkebunan Belanda. Siapa tahu ada yang koleksi. Yang jelas patung ini tua. Model tua, jelasnya.
Ia mengaku ingin segera ada kejelasan terkait patung-patung tersebut, apakah benda kuno atau yang lainnya. Ketika dipastikan patung tersebut bukan peninggalan sejarah, maka patung-patung tersebut menjadi miliknya dan memiliki koleksi baru.
Patung-patung tersebut saat ini sendiri diakuinya sudah disimpan, namun siap bekerja sama dengan dengan pemerintah. Masalah ketuaan atau tidak, ada ahlinya. Kita harap segera ada kejelasan. Kalau bukan peninggalan sejarah, ini jadi milik saya, katanya.
Mantan Calon Wakil Gubernur Jawa Barat ini juga memastikan bahwa pihaknya tidak melakukan penanaman dengan sengaja patung-patung tersebut untuk mencari sensasi.
Untuk apa. Hanya kebetulan mau buat museum, saya minta yang dulu dikubur digali lagi. Karena dulu saya tak pernah lihat. Begitu saya lihat, ternyata bagus. Ini kayaknya punya kolektor. Jadi bukan untuk cari sensasi sejarah atau menyesatkan sejarah. Semua biar ahlinya yang berbicara agar tidak timbul polemik. Bikin sederhana, jangan dibikin susah, ungkapnya.
Dilaporkan ke Balai Arkeolog Jawa Barat
Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya sendiri diketahui sudah meninjau langsung patung-patung yang ditemukan di kawasan wisata Batu Mahpar. Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora), Safari Agustin menyebut bahwa pihaknya baru menerima laporan terkait penemuan patung pada Selasa (11/2).
Ia menyebut, untuk kaitannya patung-patung tersebut memiliki nilai sejarah atau tidak pihaknya belum bisa menentukan. Namun ia menyebut bahwa pihaknya akan membuat laporan ke Balai Arkeolog Jawa Barat.
Kita berharap Balai Arkeologi bisa mengirimkan tim untuk melakukan penelitian patung-patung itu. Dengan begitu, kejelasan nilai patung-patung tersebut dapat segera diketahui. Apakah ini patung biasa atau punya sejarah lama tergantung mereka (arkeolog)," kata dia.
Safari menyebut, jika kemudian patung-patung itu akhirnya dinyatakan sebagai salah satu cagar budaya, pemerintah tentu akan mengamankannya. Penemuan cagar budaya pasti akan menjadi kekayaan daerah, khususnya Kabupaten Tasikmalaya, tutupnya.
(mdk/gil)