10.000 Situs Arkeologi Masih Tersembunyi di Hutan Amazon, Ada Benteng Sampai Desa Kuno
Temuan ini berasal dari data penginderaan jauh dan pemodelan spasial prediktif terkait pengaruh masyarakat pra-Colombus di wilayah Amazon.
10.000 Situs Arkeologi Masih Tersembunyi di Hutan Amazon, Ada Benteng Sampai Desa Kuno
Berdasarkan studi terbaru, lebih dari 10.000 situs arkeologi pra-Colombus masih tersembunyi di seluruh lembah Amazon.
Temuan ini berasal dari data penginderaan jauh dan pemodelan spasial prediktif terkait pengaruh masyarakat pra-Colombus di wilayah Amazon.
Sumber: Ancient Pages
Vincius Peripato seorang peneliti bersama rekan-rekannya menelusuri data survei LIDAR seluas 5.315 kilometer persegi. Mereka menemukan 24 pekerjaan tanah buatan manusia yang belum dilaporkan. Temuan-temuan tersebut termasuk struktur, desa berbenteng, bangunan pertahanan dan seremonial, pemukiman di puncak gunungm geoglyph lainnya di seluruh lembah Amazon.
-
Apa temuan arkeolog di hutan Amazon Brasil? Di wilayah Mato Grasso, Brasil, para arkeolog menggunakan LiDAR untuk menemukan bukti dari 24 situs dengan 81 struktur. Ditemukan juga jalan yang saling terhubung dan desa berbenteng yang dibangun di atas gundukan.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di hutan Amazon? Arkeolog menemukan pemukiman Portugis kuno yang hilang sejak abad ke-18 di hutan Amazon dengan menggunakan teknologi laser.
-
Bagaimana kota kuno di Amazon ditemukan? Selama 20 tahun peneliti sudah mengamati kawasan itu, tapi setelah pemerintah Ekuador memakai lidar--teknologi penginderaan jarak jauh dengan laser--kota kuno itu baru terkuak.
-
Apa yang ditemukan di kota kuno Amazon? Dengan menggunakan teknologi pemindaian laser mereka menemukan kota yang terletak di Lembah Upano, Ekuador itu lengkap dengan jaringan lahan pertanian dan jalan.
-
Mengapa kota kuno di Amazon ditemukan? Para arkeolog menggabungkan penggalian tanah dengan survei area seluas 300 km persegi (116 mil persegi) menggunakan sensor laser yang diterbangkan dengan pesawat yang dapat mengidentifikasi sisa-sisa kota di bawah tumbuhan dan pepohonan yang lebat.
-
Apa yang ditemukan di hutan Amazon? Baru-baru, seekor anaconda raksasa ditemukan di hutan Amazon. Hewan berbisa ini disebut sebagai ular terbesar di dunia.
“Luasnya situs arkeologi dan luasnya hutan hasil modifikasi manusia di Amazon sangat penting untuk membangun pemahaman yang akurat mengenai interaksi antara masyarakat manusia, hutan Amazon, dan iklim bumi,” tulis para peneliti.
Sumber: Ancient Pages
Penggunaan data survei LIDAR hanya mencakup 00,8 persen dari total wilayah Amazonia. Dengan demikian, untuk lebih memahami jumlah konkrit situs pra-Colombus yang tidak terdokumentasi, para peneliti menggabungkan data dari survei kecil di seluruh wilayah sungai serta data dari lokasi lain yang telah diidentifikasi sebelumnya dengan model distribusi spasial prediktif.
Dari model tersebut disebutkan antara 10.272 dan 23.648 bangunan pra-Colombus berskala besar masih belum ditemukan, khususnya di barat daya Amazonia.
Terlebih lagi, para penulis mengidentifikasikan hubungan antara perkiraan kemungkinan pekerjaan tanah dan keberadaan serta kelimpahan spesies pohon peliharaan dan menemukan hubungan yang dignifikan antara keduanya. Hal ini menunjukan bahwa praktik pengelolaan hutan Adat pra-Colombus yang aktif telah lama membentuk ekologi hutan modern di seluruh Amazonia.
Sumber: Ancient Pages
“Hutan Amazon jelas patut dilindungi tidak hanya karena nilai ekologis dan lingkungannya namun juga karena nilai arkeologis, sosial, dan biokulturalnya yang tinggi, yang dapat mengajarkan masyarakat modern bagaimana mengelola sumber daya alamnya secara berkelanjutan,” tulis Peripato dan rekan.
Sumber: Ancient Pages
Masyarakat adat telah menjadikan lembah Amazon sebagai tempat tinggal selama lebih dari 12.000 tahun. Mereka menciptakan struktur tanah kuno dan lanskap yang didomestikasi memiliki dampak jangka panjang terhadap komposisi hutan modern. Namun, karena skala pemukiman Amazon dan transformasi lanskap kurang dipahami serta lokasinya terpencil dan tertutup oleh vegetasi yang lebat, maka sulit dilakukan survei komprehensif terhadap situs pra-Colombus di seluruh lembah Amazon.
LIDAR Lintas Udara (deteksi dan jangkauan cahaya) merupakan sebuah teknik pengindraan jarak jauh yang dapat memetakan perubahan kecil pada topografi di permukaan tanah di bawah kanopi hutan.
Foto: Istimewa
Teknik ini telah digunakan untuk menemukan banyak struktur dan pekerjaan tanah pra-Colombus yang sebelumnya belum terdaftar di lokasi-lokasi hutan lebat seluruh Central dan Amerika Selatan.
Sumber: Ancient Pages