Puluhan Pekerja Migran Ilegal dari Malaysia Diamankan TNI & Dicek Covid-19
Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut I Belawan, Laksma TNI Abdul Rasyid, menuturkan, pihaknya selalu melakukan patroli guna mewaspadai penyebaran Covid-19 dari luar negeri.
Tim F1QR Pangkalan TNI Angkatan Laut Tanjung Balai Asahan Lantamal I, berhasil mengamankan Kapal Nelayan Jenis Sampan GT-3 tanpa nama, yang memuat 2 ABK dan 22 orang Pekerja Migran Indonesia tanpa dokumen resmi, berlayar dari Negara Malaysia, di Tanjung Jumpul, Asahan, Senin (20/4).
"Sekitar Pukul 03.30 Tim mengidentifikasi dan langsung digeledah, selanjutnya Kapal Nelayan tersebut dibawa ke Posmat Bagan Asahan, Lanal TBA (Pangkalan TNI Angkatan Laut Tanjung Balai Asahan) untuk pemeriksaan lanjutan," ucap Komandan Lanal Tanjung Balai Asahan Letkol Laut Dafris Datuk Syahrudin, dalam keterangannya.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Bagaimana anggota TNI dikeroyok oleh warga? Personel dari Koramil yang dikeroyok menerima banyak sekali pukulan dan tendangan dari warga.
-
Bagaimana anggota TNI itu ditemukan? Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
-
Kenapa warga mengeroyok anggota TNI? Pada momen itulah warga yang sedang berada di situasi tersulut emosi kemudian melakukan pengeroyokan terhadap anggota TNI tersebut.
-
Di mana prajurit TNI AD ini berasal? Diungkapkan oleh pria asli Kaimana, Papua Barat ini bahwa sebelum memutuskan menikah, Ia sudah menjalin asmara atau berpacaran selama 3 tahun.
Dia menuturkan, semuanya yang diamankan adalah laki-laki, langsung dilakukan pemeriksaan kesehatan, pengukuran suhu badan dan menyemprot cairan disinfektan kepada penumpang, barang bawaan maupun kapal yang digunakan.
"Setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh Tim Lanal TBA serta pemeriksaan kapal, ABK dan PMI selanjutnya ABK dan 22 PMI ilegal tersebut kita serahkan ke Satgas Covid-19 Kota Tanjung Balai untuk penanganan selanjutnya terkait dengan Pandemi Corona yang sampai saat ini masih kita waspadai," jelas Dafris.
Sementara itu, Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut I Belawan, Laksma TNI Abdul Rasyid, menuturkan, pihaknya selalu melakukan patroli guna mewaspadai penyebaran Covid-19 dari luar negeri.
"TNI AL Khususnya Lantamal I di bawah jajaran Koarmada I melalui lanal-lanal jajarannya akan selalu hadir melaksanakan tugas patroli yang merupakan hal rutin dilaksanakan terutama di tempat-tempat yang disinyalir menjadi jalur-jalur masuk PMI secara tidak resmi. Di TBA pada akhir-akhir ini kita sudah berkali-kali mengamankan PMI yang kembali dari Malaysia dan itu akan menjadi perhatian lebih, supaya penyelundupan PMI tersebut tidak serta merta masuk Indonesia tanpa proses pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu," katanya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber : Liputan6.com
Baca juga:
Pemkot Denpasar Siapkan 5 Hotel Berbintang untuk Karantina Pekerja Migran
Mudik Awal, 200 Pekerja Migran dari Malaysia Disambut Rapid Test di Bandara Juanda
PKB Kirim Bantuan untuk Pekerja Migran Indonesia di Malaysia
Kapolri Terbitkan Instruksi Penanganan Kedatangan Pekerja Migran
Imbas Covid-19, 37.000 Pekerja Migran Sudah Pulang ke Daerah Masing-Masing
Pekerja Migran yang Pulang ke RI Wajib Melalui Protokol Kesehatan Ketat