Puluhan pelajar SMA di Bandung ikuti napak tilas Bung Karno
Puluhan pelajar tingkat SMA dan SMK menyambangi tempat bersejarah di Bandung yang menjadi jejak sang proklamator.
Juni adalah bulan Bung Karno (Presiden Pertama Indonesia, Soekarno). Ya, sejak dicanangkan sebagai bulan sang founding father Indonesia pada 2012 lalu, Juni acap kali diramaikan oleh kegiatan bersejarah di beberapa daerah Tanah Air, mengenang perjalanan Presiden Soekarno. Tak kecuali Bandung, hari ini puluhan pelajar melakukan napak tilas Bung Karno.
Puluhan pelajar tingkat SMA dan SMK menyambangi tempat bersejarah di Bandung yang selama ini menjadi jejak sang proklamator. Mulai dari situs makam Marhaen di kawasan Batununggal, Rumah Inggit Garnasih di Jalan Inggit Garnasih (Ciateul), Penjara Banceuy di Jalan Banceuy, Gedung Merdeka di Jalan Asia Afrika dan Gedung Indonesia Menggugat (GIM) di Jalan Perintis Kemerdekaan.
Mereka menggunakan kaos merah bertuliskan 'Jejak Sang Proklamator'. Berbekal buku tulis dan alat perekam, mereka mempelajari sejarah lewat perjalanan Bung Karno.
"Senang banget ada wisata seperti ini. Bukan cuma main tapi menambah wawasan," kata salah satu peserta Resifa Dirdantini di Gedung Indonesia Menggugat (GIM) kepada merdeka.com, Senin (8/6). Dia berangkat bersama empat rekannya mewakili SMA Pasundan 2 Bandung.
Siswi kelas 2 SMA tersebut menjadi banyak tahu sejarah tentang Soekarno, terutama perjalanannya di Kota Bandung. Di Kota Kembang ini Soekarno memainkan peranan penting melawan penjajahan Belanda.
"Sebelumnya saya enggak tahu kalau di Bandung ada rumah ibu Inggit Garnasih. Sekarang tahu rasa cinta yang besar Bung Karno kepada ibu Inggit. Saya juga kagum sama usaha bu Inggit memenuhi ekonominya dengan pembuatan bedak," ungkapnya.
Dengan adanya kegiatan tersebut dia kini paham betul bagaimana perjuangan Soekarno melawan penjajahan.
Sementara itu, Wakil Ketua Departemen Pemuda Olahraga DPD PDIP Jabar Nico Siahaan mengatakan, napak tilas Bung Karno merupakan akivitas rutin yang digelar setiap tahun atau bertepatan dengan kelahiran Soekarno pada 6 Juni. Jika semula hanya kalangan internal, kini Nico mengajak anak-anak muda Bandung. Adapun tujuannya untuk mengingatkan kembali kepada generasi penerus bangsa soal perjalanan hidup dan sosok legendaris Soekarno.
"Kami ingin memberikan edukasi. Salah satunya agar tempat kelahiran Soekarno tidak salah lagi. Maka itu kami punya kewajiban agar anak-anak muda mengetahui sejarah Soekarno," tutur Nico yang kini menjabat anggota Komisi X DPR RI. Lanjut dia ada 53 peserta yang ikut kegiatan napak tilas tersebut yang berasal dari 11 sekolah di Kota Bandung.