Puluhan pemuda di Buleleng dibina karena pakai kaos gambar palu arit
Kelompok anak-anak muda yang tergabung dalam anggota Predator, memang sudah berdiri sejak 8 tahun lalu.
Puluhan pemuda di Desa Penyabangan, Kecamatan Gerokgak, Buleleng mendapat pembinaan oleh pihak kepolisian. Ini terjadi setelah mereka seragam memakai baju kaos warna hitam bergambarkan palu arit.
Ironisnya dalam baju tersebut juga bertuliskan pemuda Penyabangan (nama desa) yang tertera dalam pita yang berwarna kuning, pada kaos tersebut. Bahkan, baju ini sempat akan digunakan anak-anak Desa Penyabangan untuk mengikuti lomba gerak jalan 45 Kilometer pada tahun 2010 lalu, namun tidak jadi. Sebab, anak-anak tersebut batal mengikuti lomba Gerak Jalan. Sehingga, keberadaan baju kaos berlambang Palu Arit ini, diduga sudah ada sejak 5 tahun lalu namun diabaikan oleh aparat setempat termasuk kepala desanya.
Kelian Dusun (Kepala Dusun) Penyabangan, I Gusti Putu Satriawan membenarkan adanya kaos berlambang palu arit tersebut. Dia juga menjelaskan, kelompok anak-anak muda yang tergabung dalam anggota Predator, memang sudah berdiri sejak 8 tahun lalu. Bahkan menurutnya, pemuatan lambang Predator bergambar Palu Arit, hanya meniru, dan tidak ada maksud muatan politis.
"Kaos yang bergambar palu arit itu sudah kami kumpulkan rencananya akan kami musnahkan," katanya, Selasa (18/8).
Kepala Desa Penyabangan, Putu Santika mengaku, kaos yang bergambar palu arit, memang diakuinya pernah menyebar dan dipakai anak-anak muda di Desanya. Namun diakuinya, kejadian tersebut memang sudah cukup lama. Santika pun mengaku, sudah meminta agar kaos tersebut, dimusnahkan dan menjelaskan kepada anak-anak tersebut, pemahaman terkait keberadaan gambar Palu Arit dan hubungannya dengan kejadian PKI terdahulu.
"Anak-anak itu hanya sekedar ikut-ikutan saja kok, dan memang mereka tidak mengetahui makna dari gambar Palu Arit itu," terang Santika.
Sementara itu, pihak Kepolisian Mapolsek Grokgak, saat ini sudah mengamankan beberapa baju kaos yang berlambang Palu Arit tersebut, dan membina sejumlah anak-anak muda tersebut, untuk tidak lagi menggunakan lambang tersebut.
"Bajunya itu sudah kami amankan semua, dan untuk anak-anak itu sudah kami berikan pembinaan dan pemahaman secara langsung kemarin malam, dan anak-anak itu sekarang sudah paham," jelas Kapolsek Grokgak, Kompol I Gusti Alit Putra.
Kabag Ops Polres Buleleng, Kompol Ketut Gelgel menambahkan, hingga saat ini sudah ada sebanyak 20 baju kaos yang diamankan, dengan diserahkan langsung oleh anak-anak itu sendiri. Bahkan dari hasil interogasi, diketahui anak-anak tersebut menggunakan lambang tersebut, mengutip dari gambar di sebuah Film Barat.