Puluhan Prajurit Serang Warga Deli Serdang & Tewaskan 1 Orang, Ini kata Mabes TNI
Motif penyerangan yang terjadi pada Jumat malam itu masih simpang siur. Selain satu tewas, sejumlah warga juga luka-luka.
Sejumlah anggota TNI mendatangi Dusun IV Cinta Adil, Desa Selamat, Kecamatan Biru-biru Kabupaten Deli Serdang, Sumut, pada Jumat (8/11) malam. Mereka juga melakukan penyerangan ke sejumlah warga.
Satu orang meninggal akibat peristiwa itu. Motif penyerangan belum diketahui. Namun dipastikan ada puluhan prajurit terlibat dalam penyerangan itu.
- Malam Mencekam di Desa Selamat Deli Serdang: Setiap Pria Dipukuli, Pintu Didobrak
- Berawal dari Laporan Warga, Polisi Tangkap Remaja Mau Tawuran di Kebon Jeruk
- Pesan Terakhir pada Kasus Penemuan Kerangka di Bandung: Aku Bawa Sampai Mati Semua Janji Manismu
- Tembak Pemulung Perempuan, Anggota TNI AU di Palu Diproses Hukum
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Hariyanto mengatakan Mabes TNI berjanji akan mengawal proses hukum terhadap para prajurit.
"Mabes TNI akan terus mengawal proses anggota TNI tersebut," kata Hariyanto saat dihubungi, Senin (11/11).
Pangdam Bukit Barisan Turun Langsung Temui Warga
Pangdam I/Bukit Barisan Letjen TNI Muhammad Hasan turun langsung memimpin proses mediasi buntut kasus dugaan penganiayaan yang diduga dilakukan prajurit terhadap warga di Kecamatan Biru-Biru, Deli Serdang, Sumatera Barat (Sumbar).
Demikian hal itu disampaikan Kapendam Kodam I/Bukit Barisan, Kolonel Dody Yudha imbas penganiayaan yang berujung tewasnya seorang warga bernama Raden Barus (60).
“Pangdam I/BB telah Melaksanakan Mediasi dengan Perwakilan Masyarakat dan Keluarga Korban di Makoyon Armed 2/KS,” kata Dody dalam keteranganya, Minggu (10/11).
Tidak hanya itu, Letjen TNI Muhammad Hasan juga menemui pihak keluarga dari Raden Barus yang dilaporkan meninggal dunia dan delapan orang lainnya luka-luka di Rumkit Putri Hijau (RSPH) Medan.
“Delapan orang korban masyarakat yang dirawat di RS Sembiring telah dievakuasi atau dipindahkan ke RSPH untuk mendapatkan penanganan medis yang lebih intensif,” ujar dia.