Puluhan Rumah di Gunungsitoli Rusak Diterjang Puting Beliung
Tidak ada korban jiwa, namun terdapat puluhan rumah dan 1 gereja yang rusak dalam peristiwa ini.
Puluhan rumah dan 1 gereja di Desa Saewe, Kecamatan Gunungsitoli, Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara, rusak diterjang angin puting beliung, Rabu (10/3) dini hari. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini
"Kejadiannya dini hari tadi sekitar jam setengah satu," kata Ariyanto Zega, salah seorang warga yang rumahnya turut rusak diterjang angin puting beliung, kepada Antara di Gunungsitoli.
-
Apa itu angin puting beliung? Angin puting beliung adalah fenomena cuaca ekstrem yang terjadi dalam bentuk angin berkecepatan tinggi yang berputar atau berputar-putar di sepanjang garis badai atau awan badai.
-
Bagaimana tanggul Situ Gintung jebol? Mengutip Liputan6, beberapa bulan sebelum kejadian, Humas BNPB Almarhum Sutopo Purwo Nugroho sempat melakukan penelitian dan memberi peringatan tentang bahayanya permukiman yang tak jauh dari waduk buatan. “Dua bulan sebelumnya (tanggul jebol) saya melakukan penelitian di sana, meneliti kualitas air. Saat itu saya amati, di bawah tanggul, perkampungan padat sekali,” kata Sutopo pada 2019 lalu.
-
Bagaimana angin puting beliung terbentuk? Mekanisme pembentukan angin puting beliung melibatkan perbedaan suhu udara di berbagai lapisan atmosfer, kelembapan udara yang cukup, dan adanya mekanisme pemutaran atau gelombang di atmosfer.
-
Di mana angin puting beliung sering terjadi? Daerah yang berpotensi memiliki kecepatan angin tinggi dan dampak yang ditimbulkan dari angin puting beliung meliputi dataran luas dengan kelembaban tinggi dan perbedaan suhu yang besar, seperti Amerika Serikat bagian tengah dan selatan, khususnya di wilayah Tornado Alley.
-
Apa yang tertulis di situs batu kuno Gunung Singkil? Di batu pertama terdapat tulisan aksara China kuno bertuliskan “Chao zhou jie yang xi qi xii dao guang er shi ba nian zhi qing kao ya xiao xii gong mu bi zii men lin she xiao nan qian wan (cheng – jian) ying deng tong,” Jika diartikan tulisan tersebut berbunyi “Makam ayahanda Bapak Xii Ya Xiao dari dinasti Qing yang berasal dari Desa Xi Qi Xii. Kabupaten Jie Yang. Karesidenan Chao Zou dan makam Ibunda Kelaurga XII dari suku (marga) Lin diletakkan bersama-sama oleh putera-puteranya yang berbakti yaitu Qian Wan, Qian Jian, Qian Cheng, Qian Ying padatahun ke-28 Pemerintahan Dao Guang”
-
Mengapa tanggul Situ Gintung jebol? Mengutip Liputan6, beberapa bulan sebelum kejadian, Humas BNPB Almarhum Sutopo Purwo Nugroho sempat melakukan penelitian dan memberi peringatan tentang bahayanya permukiman yang tak jauh dari waduk buatan. “Dua bulan sebelumnya (tanggul jebol) saya melakukan penelitian di sana, meneliti kualitas air. Saat itu saya amati, di bawah tanggul, perkampungan padat sekali,” kata Sutopo pada 2019 lalu.
Ariyanto mengatakan, peristiwa itu berlangsung sangat cepat. "Kira-kira hanya 15 menit, di mana sempat hujan, dan saat hujan berhenti, angin puting beliung langsung datang tiba tiba dan merusak rumah saya dan sejumlah rumah tetangga saya," terangnya.
Menurut Ariyanto, setelah angin reda mereka masih sangat ketakutan. Dia dan keluarganya berusaha mencari tempat perlindungan di dalam rumah karena khawatir angin kembali datang.
Dia memastikan tidak ada korban jiwa, namun terdapat puluhan rumah di desanya yang rusak dalam peristiwa ini. "Kerugian saya atas kejadian ini saya perkirakan kurang lebih Rp 200 juta," terang Ariyanto.
Sementara warga Desa Moawo, Zokhi Zebua, mengaku hanya mendengar kejadian angin puting beliung itu. "Saat kejadian kami keluar rumah dan mendengar puting beliung yang merusak rumah warga dan gereja," jelasnya.
Baca juga:
Puluhan Rumah di Tapanuli Utara Rusak Diterjang Angin Puting Beliung
Sepanjang 2021, 723 Bencana Terjadi di Indonesia
Angin Puting Beliung Terjang Desa di Demak, Begini Kondisinya
117 Rumah di Demak Rusak Akibat Hujan Deras Disertai Angin Puting Beliung
Diterjang Angin Kencang, 28 Rumah di Ogan Ilir Rusak
Penyebab Angin Puting Beliung yang Perlu Diwaspadai, Ketahui Dampaknya