Puluhan warga di Singaraja keracunan usai santap makanan hajatan
29 orang korban masuk di tiga rumah sakit yang ada di Kota Singaraja. Di antaranya sembilan orang di RSUD Buleleng, sembilan orang di RS Kerta Husada Singaraja dan 11 orang di RS Paramasidhi Singaraja. Mereka ada yang dewasa dan anak-anak.
Acara hajatan akikah dan Maulid Nabi di Jalan Pulau Selayar, Lingkungan Taman Sari, Kelurahan Kampung Baru, Singaraja awalnya terlihat khusuk dan penuh keharmonisan. Namun usai menikmati kudapan, warga yang mengikuti hajatan yang digelar di rumah Sulaiman (35) mendadak berubah jadi panik setelah puluhan tamu undangan keracunan.
"Saya enggak tahu, tiba-tiba saja pusing sampai di rumah. Makanan yang dimakan isinya ya mi, kalau jajanannya ada lemper," ujar salah seorang korban di RSUD Buleleng, Senin (18/12).
-
Kenapa Kulat Pelawan mahal? Jika dijual, Kulat Pelawan amat mahal, harganya bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram. Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir. Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran.
-
Kapan Waduk Kembangan buka? Jam operasional Waduk Kembangan adalah setiap hari, mulai pukul 07.00 hingga 19.30 WIB.
-
Bagaimana situs Bukit Kerang terbentuk? Sampah-sampah ini berupa kerang atau remis yang seiring berjalannya waktu terus menumpuk hingga membentuk bukit.
-
Kapan Ujung Kulon Janggan buka? Ujung Kulon Janggan dibuka mulai pukul 07.00 hingga 18.00.
-
Apa itu kerokan? Kerokan Sebagaimana diketahui, kerokan dilakukan dengan cara menggosokkan benda tumpul ke permukaan kulit. Benda tumpul yang dimaksud seperti koin atau batu gua sha.Teknik ini saat dilakukan nantinya akan menghasilkan bekas kemerahan di area kulit yang digosok atau dikerok.
-
Apa yang terbakar di Kebagusan? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Dikonfirmasi Kapolsek Kota Singaraja, Kompol AA Wiranata Kusuma mengatakan, semua korban keracunan sudah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
"Ada puluhan orang yang keracunan, tapi kini 21 orang sudah pulang, dan sebagian masih dirawat. Ya mudah-mudahan ada perkembangan yang baik, dan segera diperbolehkan pulang," kata Wiranata Kusuma di Buleleng, Senin (18/12).
Dijelaskan Wiranata Kusuma, dalam penanganan kasus keracunan massal ini, pihaknya belum bisa memastikan apakah penyebabnya berasal dari makanan yang disediakan di rumah Sulaiman.
Kata dia, sejauh ini penyelidikan bahwa makanan dipesan di katering milik berinisial NF (60) warga Banyuning. Di tempat terpisah, juga ada pengiriman di wilayah Banyuning dengan jenis jajanan yang sama dan belum ada laporan adanya hal keracunan.
"Kebetulan tempat membeli makanan itu, mengirim ke dua tempat. Tapi yang di Banyuning tidak ada masalah. Makanya kami cek, apakah dari makanan mana kira-kira penyebabnya. Ya bisa saja mungkin ada yang bawa makanan atau jajanan sebagai sumbangan warga. Tapi masih kita selidiki," tuturnya.
Hingga saat ini, Polsek Kota Singaraja sudah meminta keterangan dari sejumlah saksi-saksi termasuk pemilik katering dan Sulaiman.
"Beberapa orang sudah kita mintai keterangan. Termasuk sampel semua jenis makanan juga sudah dibawa ke Lab. Kita tinggal tunggu hasilnya, sabar," pungkas Wiranata.
Tercatat sejauh ini ada 29 orang korban masuk di tiga rumah sakit yang ada di Kota Singaraja. Di antaranya sembilan orang di RSUD Buleleng, sembilan orang di RS Kerta Husada Singaraja dan 11 orang di RS Paramasidhi Singaraja. Mereka ada yang dewasa dan anak-anak.
(mdk/cob)