Puluhan warga dua kampung di Sukabumi terserang DBD & cikungunya
Kadis Kesehatan Kota Sukabumi untuk segera melakukan pengasapan atau Fogging khawatir kedua penyakit ini terus menyebar.
Puluhan warga di dua kampung di Kelurahan Babakan, Kota Sukabumi, Jawa Barat terserang penyakit demam berdarah dengue atau DBD dan chikungunya pada musim pancaroba ini.
"Untuk jumlah total kami belum mendata, tetapi penyakit ini sudah menyebar ke warga dan RT lainnya di RW 01 di Desa Babakanloa dan Babakanpendeuy. Bahkan suami dan kedua anak saya juga positif DBD, selain itu tetanggapun mengalami gejala yang sama seperti terserang penyakit DBD dan chikungunya," kata warga setempat, Een Suhendri seperti dikutip dari Antara, Senin (27/10).
Informasi yang dihimpun dari Ketua RT 04/RW 01, Kelurahan Babakan, Een Suhendri mengatakan untuk di wilayahnya saja terdapat belasan warga terserang DBD dan chikungunya belum lagi di Kampung Babakan Babakanpendeuy, mungkin jumlahnya bisa mencapai puluhan.
Menurut Een, hingga saat ini warga yang berobat baik berobat ke rumah sakit, puskesmas maupun dirawat seadanya di rumah sudah cukup banyak, maka dari itu pihaknya meminta kepada Dinas Kesehatan Kota Sukabumi untuk segera melakukan pengasapan atau Fogging khawatir kedua penyakit ini terus menyebar.
Lebih lanjut, tidak hanya orang dewasa yang terjangkit penyakit ini, anak kecil pun sudah ada yang terjangkit tetapi belum diketahui apakah positif atau tidak karena warga kebanyakan memilih berobat di rumah. Khawatir jika tidak ditanggulangi ada warga yang positif DBD tidak bisa tertolong.
"Kami sudah mencoba melaporkan ke mantri desa saat warga berobat, diharapkan dinkes bisa segera menanggulangi sebelum penyakit ini menyebar ke daerah lain," tambahnya.
Sementara, Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Sukabumi, Irma Agristina mengatakan pihaknya belum menerima laporan, tetapi jika benar puluhan warga terjangkit DBD atau chikungunya yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti ini akan segera ditindak lanjuti seperti melakukan pengasapan atau fogging.
"Kami akan melakukan pendataan dan pemeriksaan langsung ke lokasi untuk memeriksa apakah ada sarang nyamuk di lokasi warga, karena pada musim pancaroba ini kedua penyakit tersebut biasa mulai menyerang warga. Maka dari itu, warga kami imbau untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan melaksanakan program hidup bersih dan sehat (PHBS)," katanya.