Pura-pura jadi PSK online, SPG bius dan kuras harta lima korban
Mereka memperdaya korban dengan obat bius. Setelah terlelap, harta benda korban dikuras pelaku.
Empat pelaku pencurian dan kekerasan bermodus pelacuran online dibekuk anggota Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya, Jawa Timur, Selasa (29/9). Aksi ini melibatkan dua Sales Promotion Girl (SPG) berkedok sebagai PSK.
Empat pelaku adalah dua warga Dukuh Kupang, Surabaya yang berperan sebagai PSK yaitu Feni (28) dan Fafa (23). Kemudian Findy (40) warga Jalan Rajawali, bertugas mencairkan isi ATM korban, dan Marfuat (27), warga Margorukun, bertugas menjual perhiasan korban.
Menurut Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Takdir Mattanete, saat menjalankan aksinya, komplotan ini mencari mangsa melalui aplikasi komunikasi WeChat. Mereka berkedok menawarkan PSK dengan banderol Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu sekali kencan. Setelah terjadi kesepakatan harga, dua SPG berperan sebagai PSK bertemu di sebuah hotel.
"Dua SPG ini bergantian, jika satunya yang mendapat tugas melayani korban, maka SPG satunya bagian mengantar. Begitu juga sebaliknya," kata Takdir di Mapolrestabes Surabaya.
Setelah pelaku dan korban berada dalam kamar hotel, lanjut Takdir, pelaku menawarkan obat kuat seharga Rp 8 ribu kepada korban, sebelum memulai permainannya. "Dan pelaku pura-pura mandi dulu, biar segar sambil menunggu reaksi obat kuat, yang sebenarnya adalah obat bius agar korban pingsan," ucap Takdir.
Ketika korban tak sadarkan diri, pelaku langsung menguras seluruh harta benda korban lalu pergi meninggalkan kamar hotel, dan menemui ketiga rekan-rekannya. "Jadi empat tersangka ini memiliki peran masing-masing. Dua berperan sebagai PSK, yang dua lagi berperan mencairkan uang di ATM korban dan menjual semua perhiasan korban," ucap Takdir.
Saat ini, lanjut Takdir, pihaknya sudah mendapat laporan dari lima korban. Bahkan, salah satu korban ada yang sempat dirawat di rumah sakit akibat dibius para tersangka.
"Terungkapnya kasus ini berdasarkan laporan korban yang kita terima, kemudian kita lakukan tindak lanjut dengan menangkap semua pelaku," lanjut Takdir.
Selain menangkap pelaku, polisi juga menyita barang bukti satu unit komputer jinjing, ATM, dan satu bungkus obat jenis Clozaril sudah dihaluskan. "Kita lagi butuh uang, karena sekarang kan sudah tidak bekerja lagi sebagai SPG," kata Feni pada penyidik.
-
Siapa yang berjuang melawan penjajah di Surabaya? Mereka gugur dengan mulia sebagai pahlawan yang ingin mempertahankan tanah air.
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Siapa yang biasanya menjual Pecel Semanggi di Surabaya? Pecel Semanggi ini umumnya dijajakan oleh ibu-ibu yang duduk di pinggiran jalan sejak pagi hingga menjelang sore.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Mengapa Stupa Sumberawan penting? Stupa melambangkan nirbana (kebebasan) yang merupakan dasar utama dari seluruh rasa dharma yang diajarkan Guru Agung Buddha Gautama. Nirbana juga menjadi tujuan setiap umat Buddha.
-
Kenapa sinetron Bidadari Surgamu menarik perhatian para penonton? Mengangkat tentang kisah percintaan, sinetron ini sukses mencuri perhatian para penggemar layar kaca.
Baca juga:
Terlibat pencurian, pengacara Ibrahim sebut Limbad sedang sepi job
Dua kuli bangunan residivis curanmor ditembak polisi Semarang
Kemenko Perekonomian disantroni maling, kerugian sampai Rp 100 juta
Modus mau menikahi, anggota polisi kuras harta kekasihnya
Laporkan kasus penipuan online, pasangan ini dicueki polisi di Bogor
Ini kata Polres Depok disebut cuekin laporan penipuan online