Purwakarta diserang difteri, 1 warga meninggal dan 6 dirawat
Daya tahan tubuhnya melemah sehingga kritis dan akhirnya tidak bisa diselamatkan.
Satu orang pasien penderita difteri, Ilham (6) warga Kampung Cisalada, Desa Cisalada, Kecamatan Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat meninggal dunia di RSHS Bandung, Senin (14/9) setelah dirawat selama sepekan terakhir. Sebelumnya Ilham, dirujuk pihak RSUD Bayu Asih Purwakarta, ke Rumah Sakit Pemprov Jabar tersebut. Namun nyawa anak usia 6 tahun itu tidak tertolong.
"Iya ada yang meninggal satu orang, warga Kampung Cisalada Desa Cisalada Kecamatan Jatiluhur. Meninggalnya di RSHS Bandung," kata Wakil Direktur RSUD Bayu Asih Purwakarta, Deni Dermawan, Rabu (14/9).
Dikatakan Deni, selama sepekan terakhir, tujuh warga di dua desa di Kecamatan Jatiluhur, yakni Desa Mekargalih dan Desa Cisalada menderita difteri. Dari ketujuh pasien 6 orang di antaranya masih dirawat di RSUD Bayu Asih dan dua lainnya telah dirujuk ke RSHS Bandung.
"Saat ini statusnya sudah kategori Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri. Untuk penyakit itu, karena satu pasien saja sudah KLB," jelas Deni.
Pasien bernama Ilham yang meninggal itu, selama perawatan kondisinya sudah memprihatinkan. Daya tahan tubuhnya melemah sehingga kritis dan akhirnya tidak bisa diselamatkan.
"Racun dari kuman yang masuk ke jaringan tubuh Ihlam sudah menyebar. Sehingga mengakibatkan gangguan pernapasan ke otot jantung," ujar Deni.
Difteri termasuk penyakit menular disebabkan bakteri corynebacterium diphteriae dan corynebacterium ulcerans. Gejala yang ditimbulkan bisa demam dan menggigil, sakit tenggorokan dan suara serak, sulit bernapas, pembengkakan kelenjar limfa pada leher, lemah dan lelah serta hidung beringus. Ingus cair namun bisa berubah menjadi kental dan berdarah.
Difteri sendiri merupakan virus dan bisa ditangani sejak dini dengan dilakukan vaksinasi. Namun, vaksinasi yang dilakukan pemerintah selama ini kurang berhasil di kampung itu.
"Pasien Ilham itu tidak pernah divaksin. Lagian di kampung itu vaksinasi kurang berhasil karena sebagian masyarakat menolak, bahkan saat petugas dinkes datang ke rumahnya langsung, sebagian warga menolak dan menutup pintu," terang Deni.