Rachmawati Sebut Megawati Makar di Era Gus Dur, Puan Minta Jangan Saling Hujat
"Jadi tidak usah di bulan Ramadan yang suci ini kemudian saling menghujat, saling bicara yang tidak baik dan hawanya tidak positif," ujar Puan.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani menanggapi pernyataan Rachmawati yang menyebut Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri melakukan makar. Megawati disebut melakukan makar di era Gus Dur.
Menurut dia, di bulan suci Ramadhan ini sebaiknya tidak mengeluarkan pernyataan yang menghujat. Dia berharap agar semua pihak mengeluarkan kata-kata yang positif.
-
Apa yang terjadi saat Pramono Anung dan Puan Maharani bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani, terekam dalam kamera saat dirinya menarik bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung ke hadapan presiden terpilih Prabowo Subianto.
-
Bagaimana momen pertemuan Puan Maharani dan Rosan Roeslani tertangkap? Momen itu terekam lewat foto Bamsoet yang berfoto selfie dengan Puan dan Rosan.
-
Kapan Ratu Tribhuwana Tunggadewi memerintah Kerajaan Majapahit? Ratu yang memerintah Kerajaan Majapahit selama 12 tahun ini bergelar Tribhuwana Wijayatunggadewi Jayawisnuwardhani. Ia dikenal sebagai sosok yang berkepribadian kuat.
-
Apa yang diputuskan oleh Puan Maharani mengenai rapat paripurna? Ketua DPR Puan Maharani menjelaskan alasan rapat paripurna DPR tidak lagi menyebutkan jumlah kehadiran anggota dewan secara virtual. Padahal, sebelumnya selama masa pandemi Covid-19 anggota dewan diperbolehkan hadir secara virtual.
-
Kapan Sri Sultan Hamengkubuwono II memerintah? Ia memerintah pada kurun waktu tahun 1792-1828.
-
Kenapa Pramono Anung menggandeng Puan Maharani? "Sebenarnya saya yang menggandeng Mbak Puan, karena memang Pak Prabowo kan dikerubutin banyak orang yang pasti ada bisik-bisik masa diomongin," kata Pramono kepada wartawan di Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (6/9).
"Jadi tidak usah di bulan Ramadan yang suci ini kemudian saling menghujat, saling bicara yang tidak baik dan hawanya tidak positif," ujar Puan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (14/5/2019).
Puan meminta agar seluruh pihak bersabar menunggu hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Mei 2019. Putri Megawati itu mengatakan bahwa dalam setiap pesta demokrasi, menang dan kalah adalah hal yang biasa.
"Jadi harusnya kalau nanti kemudian tanggal 22 Mei itu kemudian ditentukan pemenangnya, ya harusnya semuanya bisa sama-sama legowo," katanya.
Sebagai informasi, Rachmawati merupakan adik dari Megawati. Namun, Rachmawati berbeda pandangan politik dengan sang kakak. Dalam Pilpres 2019, Rachmawati mendukung pasangan nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga.
Rachmawati menyebut Megawati melakukan makar saat menjadi Wapres pendamping Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Hal itu disampaikannya saat mendengar nama Mayjen (Purn) Kivlan Zein dilaporkan dengan dugaan melakukan tindakan makar.
Rachmawati menceritakan bahwa saat Gus Dur menunjuk Jenderal Polisi (Purn) Chairuddin Ismail sebagai Kapolri, Megawati melakukan pembangkangan terhadap atasan dengan mengajukan Jenderal Polisi (Purn) Surojo Bimantoro. Akhirnya, hal itu menciptakan konflik di internal Polri.
Reporter: Lizsa Egeham
Sumber : Liputan6.com
Baca juga:
Puan Maharani: Guru Dari Luar Untuk Tingkatkan SDM Guru di Indonesia
Didukung Jadi Ketua DPR, Ini Jawaban Santai Puan Maharani
Di Tengah Isu Calon Ketua DPR, Puan Sempat Kumpulkan Anggota Fraksi PDIP
Bamsoet Dukung Puan Jadi Ketua DPR periode 2019-2024
Posisi Ketua DPR, PDIP Sebut Puan Paling Berpeluang tapi Tunggu Keputusan Megawati