Rajut Kebhinekaan, Masyarakat Berbagai Ras di Indonesia Tampil di Malam Kebudayaan
Dengan adanya kegiatan tersebut, pria yang sedang mencari ilmu di Jakarta tersebut mengaku wawasannya soal kebangsaan lebih terbuka dan menjadi tambah luas.
Sejumlah masyarakat asal Papua, NTT, Sumatera Barat, Jawa Tengah, hingga Aceh dan wilayah lainnya berkumpul di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat. Berkumpulnya mereka untuk memeriahkan acara kebudayaan yang bertema 'Merajut Nusantara'.
Mansar, salah seorang warga asal Biak, Papua merasa sangat senang dengan kegiatan yang dianggap sebagai momen penting. Sebab dengan menjaga keutuhan dan keragaman budaya merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang harus dijaga.
-
Kapan KPU Papua dan Papua Pegunungan berangkat ke Jakarta? Saat ini kami sedang bersiap-siap menuju Jakarta menggunakan pesawat milik Trigana yang akan transit di Makassar
-
Bagaimana suku adat Papua mempromosikan Sail Teluk Cenderawasih di Jakarta? Warga suku Papua sedang melakukan aksi menabuh gendang saat mengkampanyekan Sail Teluk Cenderawasih di Kawasan Thamrin, Jakarta, Minggu (8/10/2023). Penampilannya tersebut sebagai bentuk untuk mempromosikan Sail Teluk Cenderawasih (STC) 2023 akan digelar di Biak Numfor, Papua.
-
Bagaimana cara KPU Papua dan Papua Pegunungan sampai ke Jakarta? Pesawat tersebut dipiloti Capt.Marsya da Fo.Guruh
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Siapa yang membawa komisioner KPU Papua dan Papua Pegunungan ke Jakarta? Sementara itu Area Manager Trigana Papua Irwan Rohendi secara terpisah mengakui, pihaknya menyiapkan Boeing 737-500 untuk membawa komisioner KPU Papua Pegunungan dan KPU Papua.
-
Apa tujuan utama warga suku Papua dalam mengkampanyekan Sail Teluk Cenderawasih di Jakarta? Sail Teluk Cenderawasih (STC) 2023 menjadi ajang perkenalan warisan budaya, promosi wisata dan ekonomi Papua.
"Saya datang berharap bisa melihat keragaman kita yang punya. Melihat bukan dari sisi kita tapi yang lain juga budaya lain. Apalagi saya merantau. Kita bisa kenal budaya masyarakat Betawi, Jawa, Kalimantan dan yang lain," kata Mansar di Monas, Jakarta Pusat , Senin (2/9).
Dengan adanya kegiatan tersebut, pria yang sedang mencari ilmu di Jakarta tersebut mengaku wawasannya soal kebangsaan lebih terbuka dan menjadi tambah luas.
"Di Papua seperti ini, budaya di sini seperti ini, itu adalah keragaman yang kita punya," ujarnya.
Mansar mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia, agar tetap menjaga persatuan dan tidak mudah tersulut emosi dengan provokasi yang merugikan. Mansar juga meminta agar lebih bijak dalam menerima informasi.
"Sekarang ini, yang kita perangi adalah hoaks yah, saya berharap kita bijak dalam dalam membaca menerima informasi, kalau tidak jangan asal terima saja to, kita konsultasi dulu. apa ini valid atau tidak. Sebelum kita sebar," tutur dia.
Sementara itu, sejumlah artis bersama masyarakat asal Papua, NTT, Sumatera Barat, Jawa Tengah, hingga Aceh dan wilayah lainnya berkumpul menampilkan berbagai macam kebudayaan.
Edo Kondolangit, salah satu artis yang berasal dari Papua Barat ini mengaku, keragaman budaya yang berada di Indonesia justru bisa menyelesaikan segala sesuatu hal dengan musyawarah. Terlebih, mengaca pada kejadian yang terjadi beberapa waktu lalu di tanah kelahirannya.
"Kita semua tahu lah keadaan Indonesia hari ini masalah kita kemarin di Papua membuat rasa kebersamaan kita kan terganggu, terusik," kata Edo, Jakarta, Senin (2/9).
"Nah kita mau menunjukkan kita tetap bersaudara ada permasalahan mari kita selesaikan baik-baik, cari akar permasalahan. Jangan anarkis, karena anarkis itu tidak akan menyelesaikan masalah. Budaya kita kan budaya musyawarah mufakat, artinya ada masalah kita omonginlah baik-baik. Dan inilah Indonesia beragam kita, itulah kekayaan kita sebagai bangsa Indonesia," sambungnya.
Selain itu, ia mengaku, dengan adanya pertunjukan seni dan budaya ini akan menumbuhkan persaudaraan mulai dari Sabang sampai Marauke dan dari Sumatera hingga Papua. "Inilah kita satu tanah air, marilah kita miliki kebersamaan kita sebagai satu bangsa nusantara," ujarnya.
Artis lainnya yakni Nirina Zubir mengaku senang dengan adanya acara kebudayaan dan seni yang menampilkan seluruh budaya. Karena, ia ingin agar Indonesia bisa hidup damai.
"Mudah-mudahan bisa mewakili bahwa ayo kita cinta damai, ayo kita bersatu. Itu semua karena balik lagi, Indonesia itu indah banget terdiri dari banyak suku tradisi dan segala macam itu yang membuat kita menjadi Indonesia, dari mana pun kita, semua tetap NKRI," ujar Nirina.
Ia pun mengungkapkan, hidup bertoleransi juga sangatlah penting bagi bangsa yang dinilai menjadi bangsa yang besar. Apalagi banyak negara lain yang ingin seperti Indonesia yang memiliki banyaknya keragaman budaya dan seni.
"Kita adalah bangsa yang besar dan ingat bahwa bangsa yang besar itu adalah bangsa yang terdiri dari banyak suku. Untuk kuat menjadi orang Indonesia, kuat menjadi NKRI di situlah kita memperkuat diri dan kepada siapapun bahwa apapun yang kita hadapi saat ini ingat bahwa kita satu dan kita Indonesia," ucapnya.
"Toleransi rasa sayang rasa saling menghormati, itu yang saya rasa sekarang ini perlu kita rasa kembali," tutup Nirina.
Dalam kegiatan tersebut masyarakat Papua terlihat menunjukan tarian asalnya seperti tarian tiup kerang atau dikenal FU Papua, bahkan dalam acara tersebut juga menampilkan tarian dari budaya lainnya seperti Tari Kecak asal Bali, tari Dayak dan Udog, Ratoh Jaro, Tari Rampak Gendang dari Jawa Timur, Jawa Tengah dan NTT. Selain itu, kesenian Japin Melayu, Pakarena, Gaba gaba Maluku dan Marbona Taon Batak.
Baca juga:
Respons Istana Terkait Desakan Presiden Jokowi Kunjungi Papua
Satu Tersangka Terkait Insiden di Asrama Mahasiswa Papua Berstatus ASN
Aliansi Masyarakat Indonesia Timur Suarakan Papua Tetap Bagian NKRI
Bertemu Perwakilan AS, Moeldoko Bahas Laut China Selatan hingga Papua
Anggota DPR Minta Kapolri Buktikan Keterlibatan Asing dalam Kerusuhan di Papua
Hingga Malam Ini, Mak Susi Korlap Aksi Asrama Mahasiswa Masih Diperiksa Polisi