Ransomware Serang Pusat Data Nasional, 210 Instansi Terdampak
Serangan siber Ransomware Brain Chiper menyerang Pusat Data Nasional Sementara di Surabaya.
Serangan siber Ransomware Brain Chiper menyerang Pusat Data Nasional Sementara di Surabaya.
- Brain Cipher Mengaku Tak Sulit Bobol Data PDNS 2, Malah Beri Saran ke Pemerintah Indonesia
- Apa Itu Ransomware yang Serang Pusat Data Nasional dan Bagaimana Cara Menghindarinya? Simak Penjelasannya
- Pusat Data Nasional yang Diserang Ransomware Berada di Surabaya
- Serangan Siber Ransomware Makin Buas, Awas Jadi Korban
Ransomware Serang Pusat Data Nasional, 210 Instansi Terdampak
Seerangan siber Ransomware terhadap server Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) berdampak pada 210 instansi pusat maupun daerah di Indonesia.
Hal ini disampaikan oleh Dirjen Aplikasi Informatika Samuel A Pengerapan.
"Jadi yang terdampak ada 210 instansi dari maupun pusat dan daerah," kata Samuel melalui youtube Kominfo seperti dilihat Selasa (25/6).
Samuel mengatakan, beberapa instansi yang sudah mulai beroperasi diantaranya Ditjen Imigrasi Kemenkumham dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves).
"Marves punya layanan perizinan event sudah on, kota Kediri juga sudah on yang lainnya lagi proses," ucapnya.
"Jadi kita memigrasi data data, prosesnya bagaimana nah ini kecepatannya adalah harusnya bisa dipercepat apabila ada koordinasi antara tenant dan penyedia layanan," ujar Samuel.
Sementara, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara atau BSSN Hinsa Siburian menyebut, serangan siber Ransomware Brain Chiper menyerang Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) di Surabaya.
Ransomware ini adalah pengembangan terbaru dari ransomware LockBit 3.0.
"Yang mengalami insiden ini adalah pusat data sementara yang berada di Surabaya, pusat data sementara ini adalah serangan siber dalam bentuk ransomware dengan nama Braincheaper ransomware, ransomware ini adalah pengembangan terbaru dari ransomware LockBit 3.0," kata Hinsa dilihat dari Youtube Kominfo, Selasa (25/6).