Rantai dilepas, pemuda stress karena sabu-sabu dikirim ke RS jiwa
Arfan memang berkeinginan agar putranya memperoleh perhatian dan dapat dibawa ke rumah sakit untuk berobat.
Polresta Medan turun tangan membantu Suddin Ramadona Lubis (22), warga miskin yang dirantai karena stress akibat mengonsumsi sabu-sabu. Mereka membawa pemuda itu ke rumah sakit jiwa.
Kapolresta Medan, Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto, langsung ke gubuk yang ditinggali Suddin bersama ayahnya Arfan Lubis (54) di tanah kosong di sudut Jalan Gabus dan Jalan Gurami Medan, Sabtu (16/3). Sejumlah pejabat Polresta Medan lain ikut bersamanya.
Setelah melihat keadaan Suddin dan sepakat dengan Arfan, mereka melapas rantai yang melilit kaki kiri pemuda bertato di punggung itu. Berbekal seadanya, dia kemudian dibawa ke RS Jiwa Provinsi Sumut untuk mendapatkan penanganan lebih baik.
"Yang paling penting kita bawa dulu ke rumah sakit jiwa. Setelah itu kita koordinasikan dengan pak wali kota," kata Mardiaz.
Kunjungan Mardiaz dan sejumlah pejabat Polresta lainnya ini membuat harapan Arfan terwujud. Dia memang berkeinginan agar putranya memperoleh perhatian dan dapat dibawa ke rumah sakit untuk berobat.
Selama ini Arfan tak mampu mewujudkan harapan itu karena keadaannya tidak memungkinkan. Hasil pencarian sebagai penarik becak dayung bahkan tak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. "Syukurlah Pak Kapolresta mau membawa anak saya ke RS Jiwa," ucap Arfan.
Seperti diberitakan, Arfan terpaksa merantai kaki Suddin sejak tiga bulan terakhir. Alasannya, putranya itu kerap mengamuk dan mengganggu warga.
Arfan mengatakan, jiwa Suddin mulai terganggu sejak akhir 2015. Dimulai dari ilusi dan tidak bisa berdiri, pemuda yang bekerja sebagai pedagang ikan dan penyemir sepatu itu mulai meracau dan mengganggu orang lain.
Suddin sempat dibawa berobat ke RSUD Pirngadi Medan. Berdasarkan keterangan dokter, dia mengalami gangguan jiwa karena mengonsumsi sabu-sabu. Setelah ditelusuri Arfan, pergaulan anaknya memang dekat dengan narkotika itu.
Baca juga:
Kosan digerebek, seks toy ditemukan & 7 penghuni positif narkoba
Usia produktif di Depok banyak terkena narkoba
Operasi narkoba, polisi gerebek kos-kosan perempuan pekerja malam
Kapolda Sulut minta media tak menekan soal kasus legislator narkoba
Dibayar Rp 1 juta sekali kirim sabu, Yudi banting setir jadi kurir
Tragis, sedang hamil tiga bulan ibu ini malah pesta sabu
Terlibat narkoba, 6 prajurit Kodam Sriwijaya dipecat
-
Siapa saja yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Polisi mengatakan, penangkapan ini dilakukan polisi karena adanya laporan dari masyarakat terhadap pihaknya. Polisi telah menangkap Aktor senior Epy Kusnandar (EK) atau yang akrab disapa Kang Mus dalam sinetron ‘Preman Pensiun’. Penangkapan ini dilakukan diduga terkait penyalahgunaan narkotika. Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Panjiyoga mengatakan, tak hanya menangkap Kang Mus. Polisi juga menangkap satu orang lainnya yakni Yogi Gamblez (YG) yang bermain di film 'Serigala Terakhir'.
-
Di mana penangkapan kelima tersangka kasus narkoba terjadi? Dia mengatakan rute patroli di Sunggal, yakni Jalan KM 19,5 Kampung Lalang , Jalan PDAM Tirtanadi, Jalan Sunggal dan Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11, Medan.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Bagaimana polisi menangani kasus narkoba di Makassar? Doli mengaku, menjelang tahun baru 2024 pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap lokasi atau titik rawan peredaran narkotika di Makassar."Tentunya kita sudah mulai melaksanakan operasi dan gencar-gencar kita gelar razia di tempat-tempat yang sudah kita mapping di Makassar raya, dan di tempat hiburan juga kita gelar jelang tahun baru," terang Doli.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.