Rapat Bareng PLN, Anggota DPR Gus Rivqy: Presentasi Menarik Tapi yang Disampaikan Hanya 'Cantik-Cantik' Saja
Kapoksi Komis VI Fraksi PKB ini pun menjelaskan ada beberapa kinerja PLN yang menjadi catatan
Komisi VI DPR RI menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) beserta Subholding di Komplek Gedung DPR, Selasa (3/12).
Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Rivqy Abdul Halim menilai paparan Direktur Utama PT PLN, Darmawan Prasodjo hanya menampilkan data-data yang bagus saja.
- Anggota DPR Cecar Jaksa Agung: Apa Ceritanya Kantor Kejagung itu Dikepung Pasukan Coklat?
- Rapat Paripurna Terakhir: Kursi Anggota DPR Banyak yang Kosong
- Aksi 'Romantis' Anggota DPR Cantik Bikin Prabowo Senyum Sumringah di DPR saat Diberikan Bunga
- VIDEO: Rapat Komisi X Panas! Anggota DPR Sampai Melotot Minta Nadiem Cs 'Bertaubat', Uang Negara Hilang
"Memang presentasinya sangat menarik, tapi yang disampaikan hanya pendapatan penjualan yang 'cantik-cantik' saja, sementara laba bersih PLN pada kuartal III 2024 mengalami penurunan 3,3 persen dan beban usaha juga naik 14,69 persen," ujar Gus Rivqy sapaan akrabnya.
Kapoksi Komis VI Fraksi PKB ini pun menjelaskan ada beberapa kinerja PLN yang menjadi catatan, misalnya beberapa proyek infrastruktur listrik yang mengalami keterlambatan. "Seperti di Sumatera, pembangunan transmisi 500 KV ini sudah sangat berlarut-larut," kata Gus Rivqy.
Selain infrastruktur, Legislator dari daerah pemilihan (dapil) Jawa Timur (Jatim) IV ini juga mengangkat masalah terkait kualitas layanan PLN. Menurut Gus Rivqy, masih banyak kasus-kasus pemadaman seperti di Aceh Selatan yakni Trumon dan Bakongan yang warganya sering komplain terkait pemadaman listrik.
"Padahal di sana kan sudah ada sumber gas dan pembangkitnya juga banyak. PLN ada di Arun, Belawan, Paya Pasir dan di Lhokseumawe, itu gimana supply di Aceh, kok sering mati nyala begitu," ketus Gus Rivqy.
Terakhir yang disoroti Gus Rivqy juga adalah terkait pembangkit PLN yang menggunakan combain cycle yang merupakan gabungan dari pembangkit tenaga gas dan uap (PLTG dan PLTU) untuk ramah lingkungan. Ia khawatir combain cycle ini hanya tameng agar disebut go green, padahal Marine Fuel Oil (MFO) atau bahan bakar dari residu penyulingan minyak bumi yang digunakan lebih banyak.
"Jadi combain cycle yang menggunakan bahan bakar gas itu berapa persen PLN memanfaatkan bahan bakar gas? Kemudian berapa persen PLN memanfaatkan MFO? Jangan-jangan penggunaan gas ini hanya sebagai tameng aja biar gaya go green, tapi yang lebih banyak dipakai MFO nya," ujar Gus Rivqy.