Ratusan Ayam Mati di Kampar, Pemprov Riau: Positif Flu Burung
Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Pemprov Riau, drh Faralinda Sari mengaku sudah mendapat laporan kematian ratusan ayam itu.
Ratusan ayam mati mendadak di Desa Koto Masjid, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar Riau. Pemprov Riau menyebut kejadian itu karena ayam terjangkit flu burung.
Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Pemprov Riau, drh Faralinda Sari mengaku sudah mendapat laporan kematian ratusan ayam itu. Dia menyebutkan, meskipun hasil dari Laboratorium BVET Bukittinggi belum keluar, namun kematian ratusan ayam itu dinyatakan sudah positif H5N1 atau flu burung.
-
Kapan Waduk Kembangan buka? Jam operasional Waduk Kembangan adalah setiap hari, mulai pukul 07.00 hingga 19.30 WIB.
-
Kapan Tangkuban Perahu buka? TWA Gunung Tangkuban Parahu, dibuka setiap hari. TWA Gunung Tangkuban Perahu buka mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore, dengan jam terakhir masuk pukul 16.00.
-
Kapan Buah Lahung berbuah? Faktanya, pohon buah Lahung hanya akan berbuah ketika musim panas datang, maka dari itu buah ini sangat langka dan jarang dijumpai di pasaran.
-
Kapan Pallu Butung sering diburu? Makanan tersebut banyak dicari ketika Bulan Ramadan karena cocok sebagai menu berbuka puasa.
-
Apa itu Bingka khas Banjar? Kue tersebut disebut dengan Bingka yang secara kasat mata mirip seperti kue lumpur.
-
Kapan Curug Leuwi Batok ramai pengunjung? Para wisatawan yang menginap di tenda juga menantikan waktu terbaik berenang di sana, yakni pada pagi hari ataupun sore hari.
"Ayam mati mendadak di Desa Koto Masjid, XIII Koto Kampar itu positif flu burung/avian influenza (H5N1)," kata drh Faralinda Sari, Sabtu (25/3).
Faralinda menyebut kematian ratusan ayam akibat flu burung itu baru terjadi di Kabupaten Kampar. Pihaknya belum mendapatkan laporan ada atau tidaknya unggas di daerah lain yang ditemukan mati mendadak.
"Kami imbau masyarakat tetap waspada, terutama saat bersentuhan dengan unggas. Intinya jaga pola hidup bersih," jelasnya.
Faralinda juga meminta agar masyarakat segera melaporkan ke Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan di pemerintah daerah masing-masing atau ke petugas Puskeswan setempat, jika ada kematian ayam yang cukup tinggi.
"Diharapkan agar warga menjalankan biosekuriti di wilayah kandang. Mulai dari pembatasan lalu lintas orang dari luar, menempatkan cairan desinfektan di wilayah masuk awal peternakan. Penggantian baju setiap masuk dan keluar kandang dan langsung dicuci setiap harinya sampai dengan pembersihan kandang dan penyemprotan desinfektan yang berkala," terangnya.
Selain itu, ibu rumah tangga yang berbelanja ke pasar untuk membeli ayam diminta untuk menjaga kebersihan personal, dengan cara mencuci baju yang digunakan dari pasar. Dia juga meminta ibu-ibu mencuci tangan dan peralatan yang digunakan untuk menangani produk unggas dengan sabun.
"Jadi jangan khawatir untuk mengkonsumsi ayam dan produknya, karena tidak menular melalui cara dikonsumsi. Yang perlu dikhawatirkan adalah sekresi, cairan, lendir atau kotoran dari ayam yang menempel pada produk unggas," katanya.
Faralida mengatakan, virus avian influenza mati ketika dipanaskan pada suhu 80 derajat celcius selama minimal 2-10 menit. Selama produk unggas dimasak secara sempurna, warga tidak perlu khawatir tertular.
"Periksakan ke dokter, jika ada anggota keluarga yg mengalami demam atau gejala flu, setelah ada kontak dengan unggas," terangnya.
Dinas Kesehatan Pemprov Riau juga telah menerima surat edaran kewaspadaan terkait kasus flu burung dari Kementerian kesehatan (Kemenkes). Hal tersebut menindaklanjuti adanya kasus flu burung pada manusia di Kamboja.